Makassar – Sebanyak 251 dosen Universitas Hasanuddin mengikuti uji sertifikasi penulis juga editor buku yang dimaksud digunakan dijalani oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam area Makassar, Kamis.
Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Penelitian juga Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama dengan Pusat Manajemen Publikasi Unhas.
Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc mengharapkan dosen Unhas yang mengambil bagian uji sertifikasi agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Semakin banyak dosen Unhas yang tersertifikasi sebagai penulis lalu editor buku juga akan semakin baik sebab berdampak pada indikator kinerja utama (IKU) kita,” kata Jamaluddin.
Sebelum dilaksanakan uji sertifikasi ini, para calon peserta sertifikasi ini mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) sertifikasi pada 28 September 2023 lalu, kemudian dilaksanakan pelatihan bagi calon peserta pada Selasa-Rabu (3-4/10).
Adapun skema yang digunakan digunakan akan disertifikasi ada empat, yaitu penulisan buku non-fiksi, penyuntingan substantif, penulisan artikel ilmiah, lalu penelaah karya tulis ilmiah.
Jumlah asesor yang bergabung serta dalam kegiatan ini sembilan orang dari BNSP, sedangkan peserta sertifikasi ini adalah dosen Unhas yang mana mana berasal dari berbagai fakultas.
Rektor Unhas mengharapkan pihak penyelenggara agar mensosialisasikan kegiatan ini seluas-luasnya kemudian memberikan kemudahan kepada dosen untuk mengikutinya, seperti yang dimaksud mana diimplementasikan saat ini dengan membebaskan dosen dari biaya sertifikasi.
Sementara itu, Sekretaris LP2M Unhas Prof Suharman Hamzah PhD selaku penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan indikator kinerja utama Unhas tahun 2023.
“Ini bagian dari kegiatan IKU 2023, kita menargetkan 2.000 dosen Unhas akan disertifikasi hingga tiga tahun ke depan,” ujarnya.
Sekretaris Pusat Manajemen Publikasi Unhas Prof Andi Dirpan menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah dibuka seluas-luasnya ke dosen Unhas, namun yang digunakan dimaksud mendaftar baru 300-an dosen.
“Dari tiga ratusan itu pun yang dimaksud mana lolos administrasi kemudian memenuhi syarat untuk mengikuti uji sertifikasi ini baru 251 dosen,” katanya.
Sumber: Antaranews