MATARAM, – Sebuah rumah kecil di sudut Kota Mataram menjadi saksi pertemuan emosional antara seorang murid dan gurunya.
H. Hasan Basri, SE, Anggota DPRD Kota Baubau dari Partai Golkar, meluangkan waktu di tengah kunjungan kerjanya untuk mencari sosok yang pernah membentuk pondasi hidupnya, Drs. Abdullah, guru administrasi perkantoran di SMEA Negeri 16 Jeneponto, 32 tahun silam.
“Sejak tiba di Mataram, saya langsung mencoba mencari informasi. Beliau adalah guru yang pernah menginspirasi saya ketika masih duduk di bangku SMEA,” ujar Hasan Basri ketika ditemui pada Jumat (10/1).
Pencarian itu tidak mudah. Dibutuhkan waktu satu jam perjalanan dari penginapannya menuju rumah Drs. Abdullah.
Namun, semua lelah terbayar begitu ia disambut dengan senyuman hangat gurunya yang kini berusia senja.
“Saya sangat bersyukur bisa bertemu kembali dengan beliau. Bimbingan dan motivasinya dulu membekas di hati saya hingga membuat saya seperti sekarang,” katanya, mata berkaca-kaca.
Kenangan di ruang kelas yang sederhana itu mengalir deras. Hasan Basri mengingat bagaimana sosok Drs. Abdullah selalu memberi dorongan kepada murid-muridnya untuk tidak sekadar memahami teori, tetapi juga menjadi pribadi yang mandiri dan berintegritas.
“Setelah 32 tahun, saya tidak menyangka bisa bertemu lagi. Kehadiran beliau adalah berkah yang tak ternilai. Saya juga mewakili teman-teman alumni ingin meminta maaf atas segala kekhilafan kami saat menjadi murid dulu,” ungkapnya.
Drs. Abdullah, yang kini tinggal bersama istrinya, tampak terharu dengan kunjungan murid yang kini menjadi tokoh penting di Kota Baubau.
“Sebagai guru, kebahagiaan terbesar saya adalah melihat murid saya berhasil. Hasan Basri adalah contoh bagaimana pendidikan bisa membawa seseorang menjadi sosok yang bermanfaat bagi banyak orang,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Abdullah menyampaikan pesan penuh makna kepada Hasan Basri.
“Tetaplah bersyukur, menjaga silaturahmi, dan jadilah pemimpin yang baik. Guru hanya memberikan bekal, sisanya adalah kerja keras kalian.” ucapnya
Kunjungan itu tak hanya mempertemukan dua insan yang terpisah jarak dan waktu, tetapi juga menjadi pengingat bahwa jasa seorang guru tidak pernah lekang.
Hasan Basri, yang berada di Mataram untuk agenda kajian antar daerah, menjadikan momen ini sebagai bukti bahwa di balik kesuksesan seorang murid, ada guru yang selalu percaya.
“Saya akan mengabarkan pertemuan ini kepada teman-teman alumni. Ini adalah momen berharga yang akan selalu saya kenang,” pungkas Hasan Basri. (Red)