KENDARI, – Ratusan warga Kelurahan Anawai berkumpul di lapangan sederhana, Minggu, 29 September 2024.
Suara percakapan warga sejenak terhenti ketika pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Aksan Jaya Putra (AJP) dan Andi Sololipu (ASLI), tiba di lokasi kampanye terbatas mereka.
Di bawah bendera perubahan, AJP-ASLI datang membawa janji besar memperbaiki infrastruktur jalan yang selama ini menjadi keluhan warga.
Kampanye ini adalah kali ketiga mereka menyapa langsung masyarakat sejak masa kampanye dimulai.
Di Anawai, mereka berjanji tak hanya memperbaiki, tetapi merevolusi seluruh akses jalan di Kota Kendari.
Bagi warga, jalanan rusak bukan sekadar masalah kenyamanan, tapi juga urat nadi ekonomi yang tersendat.
Janji yang Ditunggu Masyarakat
Dalam orasinya yang tegas dan lugas, Andi Sulolipu, calon Wakil Wali Kota, memulai dengan menyentuh langsung masalah utama yang dihadapi warga Anawai infrastruktur jalan yang rusak dan terbengkalai.
“Pak Aksan sudah melihat langsung kondisi di sini. Insyallah, kalau kami dipilih, jalan di Anawai akan kami muluskan,” ujarnya disambut tepuk tangan antusias warga.
Sulolipu mengerti bahwa pembangunan jalan bukan sekadar soal paving block atau aspal yang rata.
Ini tentang membangun kepercayaan warga pada pemerintah, yang selama ini pemerintah dirasa absen dalam menangani kebutuhan dasar mereka
“Kami sudah keliling melihat kondisi di berbagai lorong dan jalan, dan ini akan menjadi prioritas utama kami. Ketika Pak Aksan jadi Wali Kota, jalan-jalan ini akan berubah,” imbuhnya dengan nada optimis.
Di sisi lain, warga Anawai tampak tak sekadar mendengar, tetapi berharap. Wajah-wajah mereka menyiratkan kelelahan atas janji-janji lama di pilkada sebelumnya yang tak pernah terealisasi.
Namun, kali ini berbeda—mereka ingin percaya AJP-ASLI.
Aksan Jaya Putra, Dari Mantan Kontraktor ke Wali Kota?
Aksan Jaya Putra kemudian naik ke podium. Karisma seorang politikus muda, yang juga pernah berkecimpung sebagai kontraktor aspal, terpancar saat ia berbicara.
“Saya ini mantan kontraktor aspal. Jadi, perbaikan jalan bukan hal baru bagi saya. Kendari tidak boleh lagi punya lorong-lorong yang tidak teraspal,” katanya dengan nada yakin.
Bagi Aksan, perbaikan jalan bukan sekadar janji politik. Pengalamannya di dunia konstruksi memberikan keyakinan bahwa masalah jalan rusak di Kendari bisa ditangani dengan baik.
“Kami paham teknisnya. Kami tahu berapa besar biaya yang harus dikeluarkan dan berapa lama waktu pengerjaan yang dibutuhkan. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk menunda,” tegasnya.
Aksan juga menyampaikan visi besarnya untuk menjadikan Kendari sebagai kota jasa yang kompetitif, dengan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kendari ini diapit oleh empat industri besar Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Konawe, dan Konawe Utara. Kita harus memanfaatkan posisi strategis ini dengan memperkuat akses jalan yang baik,” jelasnya.
Harapan Baru untuk Kendari
Bagi warga Anawai, janji-janji ini bukan sekadar retorika politik. Banyak dari mereka yang setiap hari harus melewati jalan-jalan berlubang, membawa hasil kebun atau dagangan mereka ke pusat kota.
Infrastruktur jalan yang memadai bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi syarat penting agar mereka bisa mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
Dengan janji pembangunan infrastruktur yang konkret, AJP-ASLI menawarkan harapan baru bagi warga Kendari.
Kampanye terbatas yang digelar di Anawai ini seakan menjadi panggung bagi Aksan Jaya Putra dan Andi Sulolipu untuk menegaskan bahwa mereka lebih dari sekadar kandidat—mereka adalah solusi yang telah lama ditunggu.
Warga berharap, seperti yang terucap dari mulut salah seorang tokoh masyarakat setempat, bahwa jika AJP-ASLI memimpin,
“Kendari tidak akan lagi berjalan di tempat.
Kami butuh pemimpin yang benar-benar peduli dan mau bekerja, bukan hanya berjanji,” ucap warga tersebut.
Kampanye di Anawai mungkin hanyalah satu dari serangkaian kegiatan politik yang dijalankan AJP-ASLI.
Namun, pesan yang mereka sampaikan jelas mereka ingin membangun Kendari, mulai dari hal yang paling mendasar—jalan yang layak bagi semua. (Ixan)