KENDARI, – AKP Fitrayadi, mantan Kasat Reskrim Polresta Kendari, berhasil menyandang gelar doktor usai menjalani sidang terbuka program doktor Ilmu Manajemen di Universitas Halu Oleo (UHO), Jumat (6/9/2024).
Disertasi yang ia pertahankan mengangkat tema “Strategi Coping dalam Memediasi Stres Kerja dan Work Family Conflict terhadap Kepuasan Kerja”, sebuah kajian yang mendalami persoalan yang kerap dialami oleh personel kepolisian di bawah tekanan pekerjaan.
AKP Fitrayadi, yang kini menjabat sebagai Kanit 1 Subdit 2 Ditreskrimum Polda Sultra, meneliti dinamika kerja personel Polresta Kendari. Melalui penelitian ini, ia menemukan bahwa strategi coping, atau cara seseorang mengelola stres, berperan penting dalam menurunkan tingkat stres dan konflik antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Hasilnya, kepuasan kerja di kalangan personel meningkat.
Melewati Padatnya Tugas
Di tengah jadwal yang padat, Fitrayadi tetap menyempatkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral. Ia mulai menjabat sebagai Kasat Reskrim Polresta Kendari sejak Mei 2022, menggantikan AKP I Gede Pranata Wiguna. Sebelum itu, pada tahun yang sama, ia sempat memegang jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Konawe Selatan. Di bawah tanggung jawabnya, sejumlah kasus kriminal penting berhasil ditangani.
Meski bertugas di lapangan, Fitrayadi tak meninggalkan kewajiban akademiknya. “Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan saya berusaha menyeimbangkan antara tugas dan studi,” katanya saat ditemui setelah sidang terbuka.
Sidang Terbuka dan Penguji
Sidang terbuka tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si., dan dihadiri oleh sejumlah penguji, termasuk promotor utama Prof. Buyung Sarita, SE., M.Si., Ph.D., serta penguji eksternal, Prof. Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansa, M.Si., Ph.D. Pengujian berlangsung ketat, namun AKP Fitrayadi berhasil meyakinkan para penguji dengan argumen yang matang dan data yang kuat.
Prof. Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansa, M.Si., Ph.D, CWM, mengapresiasi penelitian ini. Menurutnya, disertasi tersebut relevan dengan tantangan yang dihadapi personel kepolisian, khususnya dalam hal keseimbangan antara tugas kerja dan kehidupan pribadi. “Penelitian ini membuka jalan bagi manajemen sumber daya manusia di kepolisian untuk lebih memahami pentingnya manajemen stres dan keseimbangan keluarga,” ujarnya.
Predikat Cumlaude
Capaian AKP Fitrayadi tak main-main. Ia lulus dengan predikat Cumlaude, sebuah pencapaian yang jarang diraih oleh seorang perwira aktif di kepolisian. Dengan penelitian ini, Fitrayadi berharap dapat memberikan sumbangsih nyata bagi institusi tempat ia mengabdi. “Saya harap hasil ini bisa diaplikasikan di kepolisian, terutama dalam meningkatkan mental para personel,” tuturnya.
Setelah sidang, rekan-rekan dan keluarga hadir memberikan ucapan selamat yang turut bangga atas pencapaian perwira tersebut.
Kontribusi Bagi Kepolisian
Penelitian Fitrayadi diharapkan dapat menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik di lingkungan kepolisian terkait manajemen stres dan konflik kerja-keluarga. “Dengan adanya strategi coping yang efektif, diharapkan personel bisa bekerja dengan lebih maksimal dan puas dengan apa yang mereka capai,” kata Fitrayadi.
Kini, dengan gelar doktor di tangan, AKP Fitrayadi siap kembali fokus pada tugasnya di Polda Sultra. Ia berencana untuk terus mengembangkan kemampuan akademiknya sembari tetap mengabdi di bidang hukum. (Ixan)