<
ASR Gubernurku

ASR-Hugua Tetap Tenang Meski Diserang di Debat Kedua Pilgub Sultra

643
×

ASR-Hugua Tetap Tenang Meski Diserang di Debat Kedua Pilgub Sultra

Sebarkan artikel ini

KOLAKA,— Pada debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlangsung panas, pasangan calon nomor urut satu, Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua, tampil tenang meski mendapatkan pertanyaan tajam dari pasangan nomor urut tiga, Lukman Abunawas dan La Ode Ida, yang mempertanyakan solusi mereka terkait kemiskinan di wilayah desa dan kota, khususnya di daerah pesisir yang terdampak pertambangan.

Perdebatan terkait kemiskinan ini muncul saat sesi tanya jawab membahas pemerataan ekonomi dan keadilan sosial di Sultra, termasuk antara wilayah daratan dan kepulauan. La Ode Ida, calon wakil gubernur dari pasangan nomor urut tiga, menyoroti tentang konsep sustainable goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang diterapkan ASR-Hugua untuk mengatasi kemiskinan di daerah pesisir, khususnya yang terdampak oleh aktivitas pertambangan.

Dalam menanggapi pertanyaan tersebut, Andi Sumangerukka atau ASR menjelaskan pentingnya peran perusahaan pertambangan dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut ASR, CSR harus digunakan untuk memberikan dukungan ekonomi, baik secara fisik maupun non-fisik, kepada masyarakat sekitar wilayah tambang. Ia menggarisbawahi bahwa kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan sangat penting untuk mengurangi ketimpangan ekonomi yang ada.

“Jadi tidak ada lagi ketimpangan yang terjadi antara masyarakat yang ada di sekitar itu,” tegas ASR, tetap tenang meski mendapat tekanan.

Namun, jawaban tersebut belum memuaskan La Ode Ida. Ia berpendapat bahwa konsep CSR yang dijelaskan ASR masih terlalu umum dan tidak cukup spesifik dalam menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah pertambangan. Menurutnya, program CSR seharusnya lebih menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat sekitar.

“CSR hanya menjawab perusahaan secara umum, sedangkan dunia pertambangan lain,” tegas La Ode Ida, mencoba menekan lebih jauh.

Dalam suasana yang mulai memanas, calon wakil gubernur nomor urut satu, Hugua, tetap tenang dalam merespons kritik tersebut. Hugua menyatakan bahwa tim ASR-Hugua berkomitmen penuh pada implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan komitmen global untuk pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi perusahaan dan masyarakat di lingkungan sekitar menjadi landasan penting untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata.

“Kami percaya bahwa pertambangan memberikan CSR dan juga memberikan kolaborasi dengan komunitas yang ada di lingkungan sekitarnya,” ujar Hugua dengan nada yang tenang namun tegas, memperlihatkan sikap yang meyakinkan di tengah perdebatan.

Penampilan ASR dan Hugua yang tetap santai meski mendapat serangan membuat mereka terlihat matang dan berpengalaman dalam menghadapi situasi penuh tekanan. Pasangan ini menunjukkan sikap yang tidak mudah terpancing oleh kritik lawan, memperlihatkan bahwa mereka memiliki visi jelas untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara tanpa harus terjebak dalam retorika yang berlebihan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *