Daerah

Aswido Sebut Penghargaan Pengutamaan Bahasa Negara Sebagai Hasil Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

229
×

Aswido Sebut Penghargaan Pengutamaan Bahasa Negara Sebagai Hasil Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KENDARI, – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Kendari, Aswido, menjadi salah satu tokoh yang mencuri perhatian pada acara Festival Tunas Bahasa Ibu di Kota Kendari. Pada acara tersebut  pada Jumat (22/11/2024), Aswido menerima penghargaan dari Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai perwakilan dari Pemerintah Kota Kendari, yang dinilai sebagai lembaga terbaik dalam pengutamaan bahasa negara di ruang publik dan dokumen lembaga sepanjang tahun 2024.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, pada Jumat (22/11) di sebuah hotel di Kendari, sebagai bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah yang digagas dalam festival tersebut.

Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang bertujuan memperkenalkan dan melestarikan kekayaan bahasa daerah di Sulawesi Tenggara, di tengah ancaman hilangnya penggunaan bahasa daerah di kalangan generasi muda.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Kendari, Aswido

Aswido, yang turut hadir mewakili Pemkot Kendari dalam menerima penghargaan tersebut, merasa terhormat atas pengakuan ini. Baginya, penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga untuk seluruh jajaran Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Kendari yang telah bekerja keras menjaga kualitas penggunaan bahasa negara dalam ruang publik serta dokumen-dokumen resmi pemerintah kota.

“Ini adalah sebuah bentuk pengakuan atas kerja keras kita bersama dalam mengutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di setiap aspek kehidupan, baik di dokumen resmi maupun dalam komunikasi publik,” ujar Aswido dengan penuh rasa syukur.

Sebagai Plt Kepala Dinas, Aswido tidak hanya fokus pada pengelolaan arsip dan perpustakaan semata, namun juga berkomitmen untuk menjaga konsistensi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai bentuk administrasi pemerintah daerah.

Dalam kesehariannya, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Kendari yang dipimpinnya terus melakukan inovasi dalam mengoptimalkan layanan publik, termasuk melalui penguatan literasi dan penyebaran informasi berbasis bahasa negara.

Dalam kesempatan yang sama, Asrun Lio, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, menyoroti pentingnya pengutamaan bahasa Indonesia dalam ruang publik. Menurutnya, bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa yang harus terus digunakan secara konsisten oleh setiap lembaga pemerintahan, termasuk pemerintah daerah seperti Kota Kendari.

“Bahasa negara harus tetap dijaga dan digunakan dalam segala aspek kehidupan. Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemkot Kendari dalam hal ini,” kata Asrun.

Selain itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Uniawati, juga memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam festival yang bertujuan memperkenalkan keberagaman budaya dan bahasa daerah. Ia menambahkan,

“Festival ini menjadi tonggak penting dalam upaya kita untuk mempromosikan bahasa ibu dan keberagaman budaya, serta menjadi momentum bagi kita semua untuk melestarikan warisan budaya ini.”

Dengan penghargaan yang diterima, Aswido dan jajarannya semakin termotivasi untuk terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas penggunaan bahasa Indonesia di Kendari, serta mendukung pengembangan literasi di tengah masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, Pemkot Kendari berharap upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih sadar akan pentingnya bahasa negara sebagai alat pemersatu bangsa.

Sebagai bagian dari festival, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti lomba membaca puisi, membuat cerita pendek, dan pidato, yang diikuti oleh para siswa dari berbagai sekolah di Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini semakin mempertegas komitmen Pemkot Kendari dalam mendukung pelestarian bahasa daerah dan bahasa negara dalam ranah pendidikan dan budaya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!