Metropolis

Bidan Garda Terdepan Kesehatan Ibu dan Anak, Musda Ke-VIII IBI Sultra Resmi Dibuka

107
×

Bidan Garda Terdepan Kesehatan Ibu dan Anak, Musda Ke-VIII IBI Sultra Resmi Dibuka

Sebarkan artikel ini

Kendari — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto, membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musda) ke-VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sultra yang berlangsung di Hotel Kubah 9, Kendari, pada Sabtu (26/10/2024).

Musda ini mengangkat tema “Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti”.

Dalam berbagai hal tersebut, Andap menekankan pentingnya peran bidan sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Sulawesi Tenggara.

“Bidan adalah tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, terutama dalam pelayanan kesehatan ibu, anak, dan kesehatan reproduksi,” ujar Andap.

Acara tersebut menampilkan 610 bidan dari seluruh kabupaten/kota di Sultra. Kegiatan ini diawali dengan berbagai virtual oleh Anggota DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka, yang mengingatkan bahwa kesehatan kini bukan hanya persoalan medis semata, melainkan sudah menjadi bagian dari strategi geopolitik dan geoekonomi.

Selain itu, bidan senior, Ny. Nur Aini Madjid dan Ny. Emi, turut hadir secara virtual menyampaikan apresiasi dan harapan besar atas terselenggaranya Musda ini. “Semoga Musda kali ini melahirkan pemimpin dan pengurus yang memiliki komitmen untuk terus memajukan profesi bidan di Sultra,” ucap Ny. Nur Aini.

Ketua Pengurus Daerah IBI Sultra, Ny. Maswaty Madjid, menjelaskan bahwa Musda ini merupakan agenda lima tahunan yang bertujuan untuk menentukan arah dan kebijakan organisasi ke depan.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IBI, Ny. Ade Jubaedah, menggarisbawahi peran bidan strategi dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di era teknologi dan perubahan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

hal. Gubernur juga mendesak pentingnya upaya pencegahan stunting serta penurunan angka kematian ibu dan bayi di Sultra. Berdasarkan data terbaru, angka kematian ibu di provinsi ini mencapai 44 kasus, dengan Kolaka sebagai penyumbang tertinggi, sementara angka kematian bayi mencapai 313 kasus, di mana Kota Kendari mencatat angka tertinggi. Andap menilai bidan memiliki peran penting dalam upaya ini, termasuk dalam pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, serta advokasi ASI eksklusif.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan kesejahteraan bidan non-ASN, menyusun kembali pendataan bidan di Sultra, dan merancang peraturan daerah yang mendukung peran profesi bidan. Pemerintah daerah juga berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk menjamin kesehatan dan perlindungan sosial bagi bidan.

Musda ke-VIII IBI Sultra dihadiri pula oleh Ketua Pengurus Pusat IBI, Ketua Pengurus Daerah IBI Sultra, Kepala Dinas Kesehatan Sultra, serta pimpinan institusi kesehatan lainnya di Sultra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!