KENDARI, – Debat publik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara 2024 menjadi panggung bagi pasangan calon nomor urut 2, Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua, untuk menegaskan komitmen mereka dalam membangun daerah dengan pendekatan yang adil, berkelanjutan, dan berbasis pada kepentingan rakyat.
Salah satu momen penting terjadi ketika calon Wakil Gubernur nomor urut 3, La Ode Ida, melontarkan pertanyaan tajam tentang kerusakan lingkungan akibat tambang di Sulawesi Tenggara, terutama di kawasan pesisir di Sulawesi Tenggara. Dia mempertanyakan langkah ASR dalam mengatasi kerusakan tersebut, yang mengancam kehidupan masyarakat pesisir, termasuk lapangan kerja dan masa depan anak-anak mereka.
Jawaban Tegas dan Solutif
Andi Sumangerukka, dengan nada penuh keyakinan, menjawab tantangan tersebut. Ia menegaskan bahwa pengelolaan tambang harus berpijak pada hukum. “Selama aktivitas tambang tidak melanggar norma hukum, itu diizinkan. Tetapi jika melanggar, hukum harus ditegakkan. Kita hidup di negara hukum, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar ASR.
Pernyataan ini menunjukkan sikap tegas ASR terhadap pelanggaran aturan, sekaligus memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa kepemimpinannya akan menjunjung tinggi keadilan.
Namun, ASR juga memberikan pandangan realistis terkait tambang sebagai salah satu penggerak utama ekonomi Sulawesi Tenggara.
“Kita tidak bisa serta-merta menolak tambang tanpa solusi alternatif. Tambang adalah stimulus utama ekonomi kita. Yang harus kita lakukan adalah memastikan semua berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Komitmen pada Kesejahteraan Rakyat
Dalam penjelasannya, ASR menyoroti pentingnya peran pemerintah provinsi meskipun kewenangan terkait tambang kini berada di tangan pemerintah pusat akibat Undang-Undang Omnibus Law. Dia berjanji akan memaksimalkan pengawasan dan mendorong lembaga penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran.
“Kami akan memastikan pihak-pihak yang merusak lingkungan diberi sanksi. Kami juga akan memprioritaskan masyarakat terdampak tambang untuk mendapatkan manfaat langsung dari aktivitas tersebut, seperti lapangan kerja dan program pemberdayaan,” tegasnya.
ASR menambahkan, “Jika kami diberi kepercayaan, kami akan membangun Sulawesi Tenggara dengan hati. Kekayaan daerah ini harus dikelola untuk kesejahteraan seluruh masyarakat, bukan segelintir orang.”
Menginspirasi dengan Sikap Rendah Hati
Selain jawaban yang tegas dan solutif, momen simpatik ASR-Hugua muncul ketika mereka meminta maaf kepada masyarakat dan pasangan calon lain atas segala kekurangan selama masa kampanye. Gestur ini mencerminkan kedewasaan politik yang jarang ditemui dalam kontestasi Pilgub.
“Kami, ASR-Hugua, memohon maaf jika ada kata atau tindakan kami yang kurang berkenan. Kami percaya, siapa pun yang terpilih nanti, kita tetap bersama untuk membangun Sulawesi Tenggara,” ujar Andi Sumangerukka dengan penuh kerendahan hati.
Dukungan Masyarakat Mengalir
Sikap tegas, realistis, dan rendah hati yang ditunjukkan ASR-Hugua mendapatkan respons positif dari masyarakat. Banyak yang melihat pasangan nomor urut 2 ini sebagai pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga tulus dalam mengutamakan kepentingan rakyat.
“Pak Andi dan Pak Hugua benar-benar menunjukkan kepemimpinan yang kita butuhkan. Tegas, tapi tetap mendengarkan aspirasi rakyat. Saya yakin mereka bisa membawa Sulawesi Tenggara menjadi lebih baik,” ujar Siti, warga Kendari yang menyaksikan debat.
Kini, masyarakat Sulawesi Tenggara dihadapkan pada pilihan besar di Pilgub 2024. Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, ASR-Hugua terus memperkuat posisinya sebagai pasangan calon yang layak mendapatkan dukungan untuk membawa Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih maju dan bermartabat. (Ixan Bombom)