Kendari, — Kehangatan dan semangat sinergi tercermin dalam pertemuan antara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Sulawesi Tenggara dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas I Molawe, Capt. Marsri Tulak, di salah satu ruang pertemuan di Kota Kendari pada Jumat, 10 November 2024.
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama di sektor pelayaran, terutama dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan layanan pelabuhan.
Sinergi Pelayaran dan Pemerintah
Ketua DPC INSA Kendari, Muhammad Safril, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa sinergi antara asosiasi pelayaran dan instansi pemerintah menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada.
“Kerja sama yang solid antara pihak swasta dan pemerintah akan menciptakan efisiensi yang diperlukan untuk menjawab masalah yang muncul di lapangan,” ujar Safril.
Pertemuan ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga kesempatan bagi DPC INSA Sultra untuk menyampaikan masukan terkait berbagai kebijakan terbaru dari Kementerian Perhubungan yang mempengaruhi aktivitas pelayaran di wilayah Sulawesi Tenggara.
Isu terkait peningkatan pelayanan pelabuhan, penyesuaian tarif, dan implementasi peraturan keselamatan menjadi topik hangat yang dibahas.
Komitmen Kepala KUPP Molawe
Capt. Marsri Tulak, yang baru saja menjabat sebagai Kepala KUPP Kelas I Molawe menggantikan Capt. Cristina Anton, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung sektor pelayaran.
Dia menekankan pentingnya menciptakan layanan yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan industri.
“Kami memahami tantangan di lapangan, dan KUPP Molawe siap menjadi mitra yang strategis dalam mendukung kelancaran pelayaran,” ujar Marsri.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima masukan dan saran guna memperbaiki layanan pelabuhan, yang diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi sektor pelayaran.
Meningkatkan Kerja Sama untuk Pertumbuhan Ekonomi
Seiring dengan pembahasan mengenai perbaikan layanan, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha pelayaran menjadi sorotan utama dalam pertemuan ini.
Para peserta berharap komunikasi yang intens ini dapat memperkuat kebijakan yang mendukung kelancaran operasional dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Safril menegaskan bahwa penting bagi seluruh pihak untuk menghindari kebijakan yang hanya menguntungkan satu pihak, namun malah memberatkan pelaku usaha.
“Kami berharap kebijakan yang baik di atas kertas dapat benar-benar diterapkan dengan efektif, dan tidak menjadi beban bagi pelaku usaha,” tuturnya.
Forum Group Discussion (FGD) untuk Meningkatkan Keselamatan Pelayaran
Sebagai langkah lanjut dari pertemuan ini, DPC INSA Kendari akan menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk membahas isu keselamatan pelayaran di Sulawesi Tenggara.
FGD yang direncanakan akan melibatkan seluruh stakeholder terkait keselamatan pelayaran, bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan menciptakan solusi atas masalah yang ada di lapangan.
Beberapa agenda utama FGD
Mengidentifikasi masalah dan tantangan utama terkait keselamatan kapal di perairan Sulawesi Tenggara, Meningkatkan koordinasi dan sinergi antara seluruh stakeholder di bidang pelayaran.
Menyusun rekomendasi strategis untuk meningkatkan standar keselamatan pelayaran, termasuk aspek teknis, regulasi, dan edukasi.
Memperkuat komitmen semua pihak untuk mengurangi risiko kecelakaan kapal.
Pelaksana dan Peserta FGD
FGD ini akan dilaksanakan oleh DPC INSA Cabang Kendari bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari.
FGD akan melibatkan berbagai pihak terkait, di antaranya Kementerian Perhubungan, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari, Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Sultra, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Kendari, Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari, serta para pelaku usaha pelayaran.
DPC INSA berharap bahwa FGD ini dapat menjadi forum efektif untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada di sektor pelayaran.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis untuk meningkatkan standar keselamatan pelayaran, yang pada akhirnya akan mendorong kemajuan sektor pelayaran Sulawesi Tenggara sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah.
Dengan optimisme yang tinggi dari seluruh pihak yang terlibat, sektor pelayaran di Sulawesi Tenggara diharapkan dapat semakin berkembang, efisien, dan berdaya saing di masa depan. (Red)