Sulawesi Tenggara, — Menjelang pelantikan Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 20 Februari 2025, sebuah tim asistensi yang terdiri dari enam individu terpilih mulai bekerja.
Tim ini dibentuk untuk memastikan kelancaran transisi pemerintahan serta kelanjutan program-program yang telah disusun oleh penjabat gubernur.
Tim asistensi tersebut dibentuk usai ASR dan Hugua ditetapkan sebagai kepala daerah terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra pada Kamis, 6 Februari 2025. Sebagai upaya strategis untuk memastikan keberlanjutan program kerja, tim yang memiliki komposisi akademisi dan praktisi ini akan memastikan bahwa berbagai kebijakan yang ada dapat dilaksanakan dengan baik setelah pelantikan.
Andi Sumangerukka sebelumnya mengungkapkan bahwa tim ini akan berfokus pada penguatan dan penyempurnaan program-program yang telah ada. “Kami ingin memastikan bahwa program-program ini berjalan mulus pasca-pelantikan, dan tim asistensi ini memainkan peran penting dalam hal tersebut,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, tim memaparkan 15 program prioritas yang akan dijalankan dalam 100 hari pertama kerja pemerintahan Andi Sumangerukka-Hugua. Ke-15 program ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Salah satu tokoh yang terlibat dalam tim ini adalah Prof. Andi Khaeruni R., seorang akademisi dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang menjabat sebagai Dosen Proteksi Tanaman. Prof. Khaeruni memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, dengan S1 di Universitas Hasanuddin, S2 di bidang Fitopatologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dan S3 di Bakteriologi Tumbuhan. Selain itu, Khaeruni juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik di Fakultas Pertanian UHO Kendari.
Sebagai Sekretaris Tim, Ir. Rezky Bauna dipercaya untuk mengatur kelancaran administrasi serta memastikan koordinasi antaranggota tim berjalan dengan baik. Rezky, yang memiliki latar belakang di bidang teknik, diharapkan dapat menyempurnakan aspek administratif yang menjadi tantangan utama dalam transisi pemerintahan.
Lebih lanjut, tim ini juga diperkuat oleh sejumlah akademisi berkompeten lainnya, seperti Prof. Eka Suaib, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO Kendari, yang memiliki pengalaman pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga.
Selain itu, Dr. Abdul Manan, Sekretaris Dewan Kehormatan Kode Etik dan Disiplin UHO Kendari, serta Dr. Syamsir Nur, Ketua Program Studi S2 Ilmu Ekonomi UHO Kendari, turut bergabung dalam tim yang diperkirakan akan memainkan peran kunci dalam memperlancar implementasi program-program gubernur terpilih.
Rangkaian program yang akan dijalankan ini mencerminkan komitmen pasangan ASR-Hugua untuk menanggulangi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Tenggara.
Tim asistensi, yang sudah mulai bekerja intensif, diharapkan dapat memberi kontribusi besar dalam memastikan bahwa pemerintahan yang baru akan dimulai dengan baik dan berkelanjutan.
Dengan langkah ini, ASR dan Hugua ingin memastikan bahwa Sulawesi Tenggara bergerak maju, dengan kepemimpinan yang efektif dan program yang terencana matang. (*)