SULTRA PERDETIK, – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan bahwa tingkat inflasi Year on Year (yoy) Kota Kendari pada bulan Mei 2023 mencapai 4,80 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru dengan tingkat inflasi sebesar 6,04 persen.
Data inflasi Month to Month (mtm) Mei 2023 menunjukkan tingkat inflasi sebesar 0,71 persen, sedangkan tingkat inflasi Year to Date (ytd) pada bulan yang sama mencapai 1,13 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan harga barang dan jasa dalam periode tersebut.
Berdasarkan laporan BPS Sultra, beberapa komoditas memberikan sumbangan terhadap inflasi Year on Year (yoy). Komoditas-komoditas tersebut antara lain bensin, beras, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, mobil, rokok putih, serta sekolah dasar. Kenaikan harga komoditas ini menjadi faktor utama meningkatnya tingkat inflasi di Sulawesi Tenggara pada periode tersebut.
Namun, di sisi lain, terdapat juga komoditas yang memberikan sumbangan deflasi Year on Year (yoy). Beberapa komoditas tersebut meliputi ikan layang/ikan benggol, ikan teri, daging ayam ras, bayam, telepon seluler, daun kelor, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, jagung muda/putren, serta pepaya muda. Penurunan harga komoditas-komoditas ini berkontribusi terhadap pengendalian inflasi di Sulawesi Tenggara.
Menurut Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, kenaikan tingkat inflasi di Sulawesi Tenggara pada Mei 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan harga bahan bakar dan transportasi, serta kebutuhan pokok masyarakat seperti beras. Meskipun inflasi Sulawesi Tenggara masih berada dalam tingkat yang terkendali, pemerintah daerah perlu tetap melakukan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar inflasi tetap terjaga dalam batas yang wajar. (red)