Kolaka Timur – Guncangan gempa kembali menggoyang wilayah Sulawesi Tenggara. Gempa tektonik dengan kekuatan 4,7 magnitudo terjadi di Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, Rabu (29/1) dinihari, sekitar pukul 01.00 Wita. Getarannya terasa hingga Kolaka, Konawe, Konawe Selatan, bahkan Kota Kendari.
Kepala BMKG Kendari, Rudin, menyebut pusat gempa terdeteksi di darat, tepatnya 5,1 kilometer barat daya Lalolae, dengan kedalaman hanya lima kilometer. “Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Kolaka di Tenggara Lalolae,” jelas Rudin dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan, guncangan gempa ini cukup dirasakan oleh masyarakat. “Gempanya terasa nyata di rumah, bisa menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi,” paparnya. Meski begitu, hingga kini belum ada laporan kerusakan signifikan akibat gempa tersebut.
Gempa ini ternyata bukan kejadian tunggal. Rudin mengungkapkan, guncangan tersebut merupakan gempa susulan dari gempa 4,9 magnitudo yang terjadi sebelumnya. Sejak Jumat (24/1), BMKG mencatat telah terjadi 106 kali gempa susulan akibat aktivitas Sesar Kolaka.
“Ini menunjukkan bahwa Sesar Kolaka sedang aktif. Kami terus memonitor pergerakan lempeng ini,” ujar Rudin.
BMKG Kendari mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan struktur tempat tinggal cukup aman sebelum kembali masuk.
“Agar memastikan keselamatan, cek kondisi bangunan tempat tinggal. Pastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan,” tegas Rudin.
Masyarakat juga diminta untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan gempa susulan.
Sulawesi Tenggara yang berada di wilayah rawan gempa kini semakin diingatkan akan pentingnya kesiapsiagaan. Aktivitas Sesar Kolaka menjadi bukti bahwa potensi gempa di kawasan ini harus terus diantisipasi. (*)