KONAWE, — Sebuah gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 2,2 terjadi di wilayah barat laut Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/1/2025) dini hari sekitar pukul 00.22 Wita.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa pusat gempa berada di laut pada kedalaman lima kilometer. “Titik koordinat gempa terletak pada 3,92 Lintang Selatan dan 122,37 Bujur Timur atau sekitar 6,7 kilometer barat laut Morosi,” katanya.
Rudin menambahkan, hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan tentang gempa susulan maupun dampak signifikan dari kejadian tersebut. “Getaran gempa ini tidak dirasakan oleh masyarakat setempat,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan situasi tetap kondusif. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari BMKG mengenai perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut.
Gempa dengan magnitudo kecil seperti ini umumnya tidak menimbulkan kerusakan, namun tetap menjadi perhatian BMKG dalam memantau aktivitas tektonik di kawasan Sulawesi Tenggara yang rawan gempa.
Meski gempa tersebut tidak dirasakan, BMKG mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi gempa bumi. Masyarakat diminta untuk memahami langkah-langkah mitigasi, termasuk mengenali jalur evakuasi dan lokasi aman.
Sulawesi Tenggara, khususnya wilayah Konawe, termasuk dalam zona rawan gempa tektonik karena berada di jalur pertemuan lempeng aktif. Kejadian gempa seperti ini mengingatkan pentingnya terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan terhadap potensi bencana alam. (red)