JAKARTA — Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, kembali tampil di atas panggung usai sempat mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Kehadirannya kali ini dalam sebuah acara Mujahadah, disambut antusias oleh jamaah.
Namun, penampilannya tersebut juga mengingatkan publik pada kontroversi yang sempat membuat namanya viral beberapa waktu lalu. Saat itu, Gus Miftah dihujani kritik tajam setelah pernyataannya kepada seorang penjual es teh bernama Sunhaji dianggap menghina. Kata-kata seperti “gobl*k” yang dilontarkannya dinilai tak pantas, memicu gelombang kecaman dari netizen.
“Kowe bakul opo? Bakso? Baksomu nengdi? Yo wes baksomu tak tuku kabeh (Kamu dagang apa? Bakso? Baksomu di mana? Ya sudah, baksomu aku beli semua),” ujar Gus Miftah dalam acara tersebut. Aksinya memborong dagangan para pedagang kaki lima di lokasi pengajian menjadi perhatian netizen dan menuai apresiasi.
Namun demikian, Gus Miftah tak menampik masih merasa trauma dengan kejadian sebelumnya. Ia mengungkapkan ketakutannya “dijebak” saat menyampaikan ceramah. “Saya khawatir ada yang sengaja memancing-mancing, seperti kasus kemarin,” ujarnya.
Acara Mujahadah itu juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti vokalis Charly van Houten dan mantan Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini. Kehadiran Gus Miftah di panggung menandai kembalinya sang dai setelah vakum cukup lama.
Sebagai informasi, kontroversi sebelumnya bermula ketika Gus Miftah menyebut penjual es teh dengan kata-kata yang dinilai merendahkan. Akibatnya, ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya di pemerintahan dan meminta maaf secara terbuka.
Kehadiran Gus Miftah di acara pengajian kali ini sekaligus menjadi ajang baginya untuk memperbaiki hubungan dengan masyarakat. Namun, momen tersebut tetap menjadi sorotan netizen yang menilai perjalanan karier dai asal Lampung itu penuh dinamika. (red)