Baubau – Hari itu, H. Hasan Basri SE, atau akrab disapa H Sewang, anggota DPRD Kota Baubau dari Partai Golkar, duduk di ruang rapat dengan berbagai dokumen tersusun rapi di hadapannya.
Agenda hari itu penuh dengan tugas penting. Namun, satu panggilan telepon mengubah segalanya.
Di seberang sana, suara penuh kepanikan meminta bantuan. Ada seorang warga dari luar kota yang tengah berjuang melawan sakit di ruang gawat darurat. Dia butuh pertolongan segera, tapi jalannya terasa begitu terjal.
H Sewang hanya butuh mendengar sebentar. Tanpa pikir panjang, ia meninggalkan semua urusan dan melangkah cepat menuju rumah sakit.
“Saya mendapat kabar ada seseorang yang sakit dan butuh bantuan segera. Rasanya tidak ada yang lebih penting dari menolong nyawa seseorang,” ucapnya lirih ketika ditemui awak media, senin 20 Januari 2025.
Di rumah sakit, suasana terasa berat. Wajah-wajah cemas menyelimuti keluarga pasien yang tak tahu harus berbuat apa. H Sewang datang dengan langkah sigap, bukan hanya membawa harapan, tetapi juga membawa keyakinan bahwa kemanusiaan adalah bahasa universal yang menyatukan kita semua.
“Membantu masyarakat bukan hanya tugas saya sebagai anggota dewan, tetapi juga sebagai manusia. Saya hanya melakukan apa yang hati saya katakan,” tambahnya, dengan sorot mata yang teduh.
Di sudut ruang tunggu rumah sakit, seorang anggota keluarga pasien tak mampu menahan air mata. Dengan suara yang bergetar, ia mengungkapkan rasa syukur yang begitu mendalam.
“Kami benar-benar tak tahu harus bagaimana tadi. Kalau bukan karena Bapak Haji Sewang mungkin kami masih terombang-ambing mencari bantuan,” ucapnya sambil menyeka air mata.
“Beliau tidak hanya hadir, tetapi memberikan solusi dengan ketulusan. Kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan kebaikan ini.” ujarnya.
Bagi keluarga itu, H. Sewang bukan sekadar seorang pejabat. Ia adalah penyelamat di tengah kegelapan, seorang yang datang tanpa diminta, dengan tangan terbuka untuk membantu tanpa syarat.
“H Sewang ini luar biasa. Beliau tidak pernah bertanya siapa kami atau dari mana kami berasal. Yang beliau pedulikan adalah bagaimana membantu kami keluar dari kesulitan ini,” ujar anggota keluarga pasien dengan nada penuh haru.
Langkah H Sewang mengajarkan kita tentang empati, bahwa hidup adalah tentang saling menopang. Ketika dunia terasa begitu rumit, sering kali tangan-tangan kecil yang tuluslah yang memberikan makna sejati.
“Mungkin saya hanya bisa membantu sedikit, tetapi kalau itu bisa meringankan beban mereka, itu sudah lebih dari cukup,” tutupnya. (Red)