MancanegaraPeristiwa

Hanya Dua Korban Selamat dari Kecelakaan Jeju Air

469
×

Hanya Dua Korban Selamat dari Kecelakaan Jeju Air

Sebarkan artikel ini

SEOUL – Tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran Jeonnam, Korea Selatan, berhasil menemukan dua korban selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada Minggu (29/12) sore waktu setempat. Hingga berita ini diturunkan, hanya dua orang yang berhasil selamat dari total 181 penumpang dan awak kabin yang berada di dalam pesawat nahas tersebut.

Dua korban yang selamat merupakan pramugari Jeju Air, masing-masing berusia 22 tahun dan 25 tahun. Keduanya ditemukan di kursi paling belakang pesawat dalam kondisi sadar meskipun mengalami beberapa luka.

“Dua korban selamat ditemukan dalam keadaan sadar meskipun mengalami luka ringan hingga sedang,” ungkap juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Jeonnam dalam sebuah pengarahan kepada media. Kedua pramugari tersebut segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pesawat Jeju Air dilaporkan jatuh di wilayah perbukitan di Provinsi Jeolla Selatan saat dalam perjalanan dari Seoul menuju Jeju. Hingga kini, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan intensif otoritas penerbangan Korea Selatan. Proses evakuasi korban lain terus berlangsung di tengah medan yang sulit.

Laporan awal dari The Korea Herald menyebutkan bahwa tim penyelamat menghadapi tantangan berat akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat dan lokasi jatuhnya pesawat yang terpencil. “Kami akan terus mengupayakan pencarian korban lainnya hingga seluruh area dapat dipastikan telah diperiksa,” tambah juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Jeonnam.

Kecelakaan ini menjadi sorotan nasional dan memunculkan duka mendalam di seluruh Korea Selatan. Jeju Air, sebagai maskapai yang terlibat, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Otoritas penerbangan Korea Selatan berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.

Tragedi ini sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya keselamatan penerbangan, terutama di tengah cuaca ekstrem yang kerap melanda kawasan Asia Timur pada musim dingin. Seluruh mata kini tertuju pada hasil penyelidikan yang diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai insiden memilukan ini. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!