Metropolis

Hujan Satu Jam, Kota Kendari Lumpuh Terendam Banjir

363
×

Hujan Satu Jam, Kota Kendari Lumpuh Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini

Kendari – Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selama satu jam pada Senin (27/1/2025) sore melumpuhkan sejumlah wilayah. Banjir setinggi 30 sentimeter hingga lebih dari 1 meter menggenangi permukiman warga hingga kawasan revitalisasi bernilai puluhan miliar rupiah.

Genangan air bercampur lumpur turut menerjang area permukiman yang dikelilingi kompleks perumahan. Akibatnya, akses jalan di beberapa titik kota lumpuh total. Wilayah yang terkena dampak meliputi kawasan eks MTQ Kendari, Kecamatan Puuwatu, Kelurahan Punggolaka, hingga Lalodati.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Parinringi, turun langsung meninjau lokasi banjir bersama dinas terkait, camat, dan lurah setempat. Parinringi tiba di kawasan eks MTQ sekitar pukul 18.00 WITA, menyusul laporan genangan di jalan utama serta rumah-rumah warga.

“Kami bersama tim langsung turun ke lapangan untuk memastikan penanganan berjalan baik. Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah,” kata Parinringi.

Pasca peninjauan di kawasan eks MTQ, Parinringi melanjutkan pemantauan ke lokasi-lokasi terdampak lain, termasuk di Kecamatan Puuwatu dan sekitarnya. Kunjungan ini dilakukan selepas Magrib untuk memastikan kondisi warga.

Pj Wali Kota menyatakan keprihatinannya atas musibah yang terjadi. Ia menegaskan pemerintah daerah terus mencari solusi jangka panjang guna mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda Kendari.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah penanganan banjir dapat dilakukan secara maksimal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.

Sementara itu, masyarakat diminta tetap memantau perkembangan cuaca yang masih belum bersahabat. Pemerintah daerah juga membuka jalur komunikasi untuk menerima laporan kondisi darurat dari warga terdampak.

Banjir yang melanda ini kembali menyoroti persoalan tata kelola drainase di Kendari, terutama di kawasan yang telah direvitalisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, banjir menjadi momok di ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara ini setiap kali hujan deras turun.

Kini, warga berharap langkah konkret pemerintah dapat mengatasi problem banjir yang telah lama menjadi keluhan utama. “Kita butuh tindakan nyata, bukan sekadar kunjungan,” ujar salah satu warga di kawasan Punggolaka. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!