Teheran, — Iran bersiap untuk membalas serangan udara Israel yang terjadi pada Sabtu (26/10) dini hari waktu setempat. Kesiapan ini diungkapkan melalui kantor berita semi-resmi Tasnim, yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera. Sumber yang mengetahui rencana ini menyatakan bahwa “tidak diragukan lagi” Israel akan “menerima balasan yang sepadan” atas tindakan militernya tersebut.
Serangan udara Israel, yang menghantam beberapa sasaran di Teheran dan Karaj, terdengar dalam tujuh ledakan besar yang mengagetkan warga di sekitar area. Menurut keterangan dari pihak Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terus menyatukan serangan itu langsung dari pusat komando dan kendali militer Israel (IDF) bersama sejumlah pejabat tinggi, termasuk komandan Angkatan Udara Israel, Mayjen Tomer Bar.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Israel menyebutkan bahwa langkah ini diambil sebagai respons atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober yang menyasar wilayah Israel. Israel menegaskan serangannya terfokus pada sasaran militer Iran dan tidak menyasar infrastruktur energi atau fasilitas nuklir Iran.
Pejabat AS juga melaporkan telah menerima informasi terkait operasi ini sebelum serangan berlangsung. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett, mengkonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mendapatkan laporan dari Israel mengenai serangan tersebut, meskipun pihak AS menegaskan mereka tidak terlibat dalam operasi ini.
Israel sebelumnya telah menyatakan komitmen kepada Washington bahwa langkah militernya akan terbatas pada sasaran militer. Seorang sumber yang mengetahui diskusi ini menekankan bahwa Israel tidak menargetkan fasilitas minyak atau nuklir, demi menghindari eskalasi konflik yang lebih luas.
Dengan ketegangan yang terus meningkat, berbagai pihak internasional kini mencemaskan dampak konflik yang bisa menyebar di wilayah, terutama jika Iran melakukan balasan terhadap serangan Israel. (red)
