Konawe Selatan, – Kabar mengejutkan beredar cepat di Kabupaten Konawe Selatan.
Publik dikejutkan dengan isu bahwa mobil dinas milik Camat Baito ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin (28/10), tepat setelah sidang kasus Guru Honorer Supriyani di Pengadilan Andoolo.
Namun Herman Malengga, Pj. Kepala Desa Ahuangguluri yang meminjam mobil tersebut, segera meluruskan informasi yang menurutnya hanya sekedar asumsi tanpa dasar.
Menurut Herman, kejadian yang sebenarnya terjadi jauh dari gambaran dramatik yang tersiar.
“Kejadiannya begini, saya sedang dalam perjalanan kembali ke kantor camat setelah makan siang.Tiba-tiba terdengar suara dentuman di kaca bagian belakang mobil. Saat diperiksa, ternyata ada retakan, tapi itu bukan akibat tembakan,” ujar Herman dalam keterangannya.
Dia menjelaskan bahwa suara tersebut mirip seperti batu kerikil yang mengenai seng—dentuman yang cukup mengejutkan tetapi bukan tembakan.
Herman pun menegaskan bahwa ia tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai penembakan.
“Jika ada yang menyebarkan isu itu sebagai penembakan, itu hanya pendapat pribadi yang bersangkutan. Saya sendiri tidak pernah menyebut seperti itu,” tandasnya.
Pernyataan Herman ini sekaligus menegaskan bahwa ia berharap siapa pun yang menyebarkan isu tersebut bersedia bertanggung jawab atas klaim yang berlebihan.
Di tengah merebaknya spekulasi, Herman justru memilih menenangkan masyarakat.
Menurutnya, kejadian ini seharusnya tidak perlu diperbesar, mengingat tidak ada indikasi aksi kriminal seperti yang ramai dibicarakan.
“Masyarakat harus tahu, kejadian ini hanyalah retakan kaca biasa tanpa tanda kekerasan,” imbuhnya.
Pernyataan Herman diharapkan mampu meredakan ketegangan dan klarifikasi ini menjadi pengingat penting akan pentingnya menyaring informasi sebelum menyebarkannya.
Di tengah derasnya arus informasi, Herman berharap masyarakat tidak mudah terbawa arus isu yang tidak terverifikasi.
Publik Diminta Tak Terpancing Isu Tanpa Bukti
Klarifikasi dari Herman disambut baik sejumlah pihak yang sempat khawatir atas kabar penembakan mobil dinas tersebut.
Penegasan ini sekaligus menjadi pelajaran bersama untuk tidak gegabah dalam menerima informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. (Red)