<
Metropolis

Kapolda Sultra Pastikan Tak Ada Penimbunan Sembako yang Merugikan Rakyat

428
×

Kapolda Sultra Pastikan Tak Ada Penimbunan Sembako yang Merugikan Rakyat

Sebarkan artikel ini
Penimbunan Sembako Bisa Berujung Hukum! Presiden Beri Instruksi Tegas

KENDARI – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Dwi Irianto, menegaskan larangan keras terhadap praktik penimbunan sembako yang dapat merugikan masyarakat. Hal ini disampaikan saat dirinya turun langsung memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Kota Kendari, Selasa (25/2/2025).

Dalam inspeksi tersebut, Kapolda didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Widjanarko, serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sultra. Mereka berkeliling untuk memastikan harga tetap stabil dan distribusi bahan pokok berjalan lancar.

Kapolda menyatakan bahwa harga sembako di Kendari masih tergolong stabil, meskipun ada beberapa kenaikan pada komoditas tertentu. “Secara umum, harga masih terkendali. Namun, ada beberapa komoditas seperti minyak goreng dan telur yang mengalami kenaikan. Kami akan memantau dan mencari tahu penyebabnya,” ujarnya.

Dalam dialog dengan para pedagang, terungkap bahwa harga minyak goreng naik dari Rp15.000 menjadi Rp17.000 per liter, sementara harga telur ayam mencapai Rp55.000 per rak. Selain itu, harga cabai dan bawang putih juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Pedagang juga mengeluhkan stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang sudah habis, serta ketersediaan gula dari Bulog yang masih kosong. “Kami harap stok bisa segera masuk karena permintaan masyarakat meningkat menjelang Ramadan,” ujar salah satu pedagang.

Kapolda menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi praktik penimbunan sembako yang dapat memperburuk kondisi pasar. “Perintah Presiden sudah jelas, tidak boleh ada penimbunan yang menyulitkan masyarakat. Jika ada yang kedapatan menimbun bahan pokok, kami akan tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Irjen Pol Dwi Irianto.

Untuk memastikan hal tersebut, Satgas Pangan bersama jajaran kepolisian akan melakukan pemantauan langsung ke distributor dan gudang-gudang penyimpanan bahan pokok. “Kami akan telusuri rantai distribusi, jangan sampai ada oknum yang bermain harga atau menimbun barang untuk keuntungan sepihak,” tambahnya.

Sekda Sultra, Asrun Lio, yang turut mendampingi sidak tersebut, memastikan bahwa pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Bulog dan distributor untuk menjaga pasokan tetap aman. “Jika ditemukan kendala distribusi, pemerintah siap melakukan intervensi agar harga tetap terkendali,” ujarnya.

Asrun juga menyoroti bahwa beberapa pedagang mendapatkan barang bukan langsung dari distributor, melainkan dari pengepul yang bisa menyebabkan harga lebih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mengawasi mekanisme pasar agar tidak ada lonjakan harga yang merugikan masyarakat.

Satgas Pangan akan melanjutkan pemantauan ke berbagai pangkalan dan distributor dalam beberapa hari ke depan guna memastikan tidak ada penyimpangan. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar menjelang Ramadan dan Idulfitri,” tutup Asrun. (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *