KENDARI, – Kejadian mengejutkan menimpa seorang konsumen Bebek Sakti di Kota Kendari pada Selasa (24/12/2024). Ia mengaku menemukan ulat di ayam goreng yang dipesannya. Peristiwa ini memicu kekecewaan dan kritik terhadap kualitas makanan di rumah makan tersebut.
Salah satu narasumber terpercaya, yang enggan disebutkan namanya, menceritakan bahwa dirinya menitip kepada teman untuk membeli ayam goreng di Bebek Sakti. Awalnya, ia tidak menyangka akan mendapati hal yang tidak diinginkan.
“Tadi siang saya titip makan sama temanku, ayam tapi ayam di Bebek Sakti. Pas saya makan toh, tidak ada jie,” ungkapnya kepada Tim SimpulIndonesia.com, Minggu (22/12/2024).
Namun, saat santapan hampir habis, ia menemukan ulat di ayam tersebut.
“Mau habis pie itu ayam baru muncul itu ulat. Saya nggak tahu itu ulat dari mana, langsung muncul dan saya berhenti makan,” tuturnya, masih dengan nada kecewa.
Menanggapi hal ini, pemilik Bebek Sakti Kendari, Heriyanto, mengaku telah mendapatkan informasi tersebut dari seorang teman. Ia menyatakan terkejut dan prihatin atas kelalaian yang terjadi.
“Kemarin sempat ada salah satu teman yang kasih informasi bahwa ada ulat di makanan. Kejadian itu sungguh membuat saya kaget. Kenapa bisa terjadi kelalaian ini,” ujarnya kepada Tim SimpulIndonesia.com.
Heriyanto juga menyampaikan permohonan maaf kepada konsumen atas insiden ini.
“Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini. Kami sangat menyayangkan sekali hal ini terjadi. Insyaallah ke depan kami akan lebih teliti lagi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa langkah konkret akan segera diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Heriyanto berjanji memanggil seluruh karyawan untuk memberikan pengarahan khusus terkait standar kebersihan dan pengolahan makanan.
“Insyaallah saya akan panggil dan briefing seluruh anggota supaya lebih hati-hati dan teliti ke depannya. Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Insyaallah kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki layanan kami,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi pelaku usaha kuliner untuk terus menjaga kualitas dan kebersihan produk makanan demi menjaga kepercayaan konsumen. Sementara itu, konsumen diimbau untuk lebih berhati-hati dan segera melaporkan jika menemukan ketidakwajaran pada makanan yang mereka konsumsi. (red)