JAKARTA, — Kota Kendari mencatat prestasi luar biasa dalam Indeks Inovasi Daerah (IID) 2024 dengan skor 55,62, menjadikannya daerah dengan nilai tertinggi di Sulawesi Tenggara. Pencapaian ini sekaligus menempatkan Kendari pada peringkat ke-44 dari 93 kota di Indonesia dan meraih predikat “Inovatif” dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Keberhasilan Kendari tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 400.10.11-4898 Tahun 2024 tentang Indeks Inovasi Daerah. Menteri Dalam Negeri mengapresiasi daerah-daerah yang mampu menunjukkan performa inovasi tinggi, terutama di tengah berbagai tantangan pembangunan.
Sejak dipimpin oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Muhammad Yusup, Kota Kendari semakin menunjukkan komitmen untuk meningkatkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk pelayanan publik dan pembangunan ekonomi.
“Kami akan menjadikan capaian ini sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi,” ujar Yusup saat dikonfirmasi pada Selasa (10/12/2024).
Dominasi Kendari di Sultra
Di Sulawesi Tenggara, Kendari menjadi yang teratas, diikuti oleh Kabupaten Konawe Selatan (51,36) dan Kabupaten Kolaka (49,76), yang juga masuk dalam kategori inovatif. Sebaliknya, Kabupaten Buton Utara mencatat skor terendah, yakni 16,2, sehingga dikategorikan sebagai kurang inovatif.
Data IID 2024 mencatat bahwa dari 17 daerah di Sulawesi Tenggara, hanya 8 daerah yang masuk kategori inovatif. Berikut daftar lengkapnya:
Kategori Inovatif (Hijau):
- Kota Kendari: 55,62
- Kabupaten Konawe Selatan: 51,36
- Kabupaten Kolaka: 49,76
- Kabupaten Buton: 46,51
- Kota Bau-Bau: 44,29
- Kabupaten Konawe Kepulauan: 44,16
- Kabupaten Bombana: 39,34
- Kabupaten Buton Selatan: 38,85
- Kabupaten Konawe: 37,75
Kategori Kurang Inovatif (Merah):
- Kabupaten Kolaka Timur: 34,63
- Kabupaten Kolaka Utara: 26,76
- Kabupaten Wakatobi: 23,28
- Kabupaten Muna Barat: 21,68
- Kabupaten Buton Tengah: 20,06
- Kabupaten Konawe Utara: 18,4
- Kabupaten Muna: 18,12
- Kabupaten Buton Utara: 16,2
Capaian ini menjadi bukti potensi besar Kendari dalam mengembangkan inovasi daerah. Namun, tantangan pembangunan ke depan tetap besar, terutama menghadapi perubahan sosial dan ekonomi.
“Kendari harus menjadi contoh bagi daerah lain di Sulawesi Tenggara dalam menciptakan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Yusup.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong daerah lain di Sulawesi Tenggara untuk terus berinovasi, mengatasi keterbatasan, dan mengejar ketertinggalan demi kesejahteraan masyarakat. (red)