Jakarta – Sebuah prestasi memuaskan kembali ditorehkan oleh Kota Kendari di bawah kepemimpinan Pj Wali Kota Muhammad Yusup. Dalam sebuah acara penghargaan yang berlangsung di Hotel Sofyan, Jakarta, Yusup menerima sertifikat apresiasi atas komitmen luar biasanya dalam mengelola susut dan sisa pangan.
Acara ini diadakan atas inisiatif Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI), dan didukung penuh oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
Pengelolaan susut pangan—sering kali menjadi isu yang menjadi perhatian banyak pihak—ternyata membawa tantangan besar bagi ketahanan pangan Indonesia. Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS, Jarot Indarto, dalam berbagai acara, mengungkapkannya. “Indonesia kehilangan 20-30% pangan di berbagai tahap, mulai dari panen hingga distribusi. Dampaknya jelas: krisis pangan dan gizi bisa menjadi kenyataan jika hal ini tidak segera ditangani,” ungkapnya dengan tegas.
Namun kabarnya baik-baik saja. Kota Kendari hadir sebagai teladan yang berhasil memecahkan tantangan ini. Di bawah Arah Muhammad Yusup, pemerintah daerah mengeluarkan terobosan dengan menerbitkan Peraturan Wali Kota tentang pemanfaatan lahan kosong.
“Langkah inovatif ini bukan hanya sekedar memanfaatkan lahan tidur, tapi lebih dari itu, ini adalah solusi nyata untuk menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi daerah,” puji Jarot.
Peraturan ini memungkinkan warga Kendari untuk mengolah lahan tak terpakai menjadi lahan pertanian produktif. Hasilnya, tidak hanya meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga menstabilkan harga pangan yang sering menjadi isu sensitif bagi masyarakat.
“Inisiatif seperti ini harus menjadi inspirasi bagi daerah lain,” tambah Jarot, menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah daerah dalam pengurangan susut pangan.
Dalam perayaannya, Muhammad Yusup menyampaikan penghargaan atas penghargaan ini. “Ini adalah bukti kerja keras bersama antara pemerintah dan masyarakat Kendari. Kami tidak berhenti di sini—pengelolaan pangan yang lebih baik akan terus kami wujudkan,” ujar Yusup penuh semangat.
Penghargaan ini tidak hanya mengangkat nama Kendari di kancah nasional, tetapi juga memperkuat tekad kota ini untuk terus menjadi pelopor dalam upaya pengurangan susut pangan di Indonesia.
Dengan kebijakan dan inisiatif yang progresif, Kendari tidak hanya menciptakan solusi bagi masalah lokal, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam skala nasional.
Acara penghargaan tersebut menjadi momentum penting untuk menggugah kesadaran banyak pihak tentang urgensi pengelolaan pangan yang lebih baik. Di tengah tantangan global, langkah-langkah kecil seperti yang dilakukan Kota Kendari dapat membawa perubahan besar bagi ketahanan pangan di Indonesia. (red)