SULTRA PERDETIK, – Suasana syukuran di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Tenggara (BPSIP Sultra) berubah menjadi malapetaka ketika puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hadir mengalami keracunan massal. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan meninggalkan pertanyaan yang mengusik pikiran banyak orang. Apa yang sebenarnya terjadi di balik kejadian tragis ini?
Pada Senin (19/6/2023), di tengah gembira merayakan kenaikan pangkat, ASN di BPSIP Sultra berkumpul untuk mengadakan acara syukuran di kantor mereka yang terletak di Puuwatu, Kota Kendari. Namun, kebahagiaan seketika berubah menjadi kepanikan saat beberapa orang tiba-tiba mulai jatuh sakit setelah mengonsumsi makanan yang disajikan.
Kondisi semakin memburuk ketika 27 orang dilaporkan mengalami keracunan makanan. Delapan belas orang dirawat di Puskesmas Puuwatu, sementara sembilan orang lainnya dilarikan ke klinik terdekat.
Informasi ini mencuat ke permukaan ketika Kepolisian Resor Kota Kendari memutuskan untuk memanggil pemilik catering dalam rangka penyelidikan.
“Kami melakukan pemanggilan pemilik catering yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan dalam acara syukuran tersebut. Langkah ini penting untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan massal yang menimpa PNS BPSIP Sultra,” ungkap AKP Fitrayadi, Kasat Reskrim Polresta Kendari, Senin (19/6/2023).
Keracunan massal ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. Pertanyaan-pertanyaan tentang keamanan makanan, kualitas catering, dan pengawasan kebersihan kembali mencuat. Apakah ada kelalaian atau kesalahan dalam penanganan makanan? Bagaimana prosedur pengawasan dan keamanan makanan di BPSIP Sultra?. (red)
