Muna – Empat karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), diringkus polisi setelah diduga melakukan pengaturan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite.
Peristiwa tersebut terjadi di SPBU 74.93611 yang berlokasi di Kelurahan Labunia, Kecamatan Wakorumba Selatan.
Keempat karyawan yang ditangkap, masing-masing berinisial SA, AD, MN, dan BD, memiliki peran kerja berbeda di SPBU tersebut.
Kasi Humas Polres Muna, IPDA Ahmad, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (9/1/2025), menyebutkan bahwa penangkapan dilakukan oleh tim Satreskrim Polres Muna pada Sabtu (24/8/2024).
“BD, SA, MN, dan AD diamankan setelah diduga mengatur harga pembelian BBM subsidi Pertalite kepada konsumen di SPBU Desa Labunia,” ujar IPDA Ahmad.
IPDA Ahmad menjelaskan, keempat pelaku bersekongkol untuk memanipulasi harga Pertalite yang dijual dalam jeriken.
SA dan AD yang bertugas sebagai operator nozzle melakukan pengisian jeriken berkapasitas 18,5 liter dengan harga resmi Rp185.000. Namun, konsumen diarahkan untuk membayar Rp199.000 kepada MN, yang bertindak sebagai bendahara.
“Keuntungan sebesar Rp14.000 per jeriken ini kemudian dibagi-bagi oleh para pelaku,” ungkap IPDA Ahmad.
Selain itu, MN mencatat data penjualan harian berdasarkan mesin dispenser SPBU dan menyerahkannya kepada direktur perusahaan. Selisih harga yang diatur oleh para pelaku tidak tercatat dalam laporan resmi.
IPDA Ahmad menambahkan bahwa kasus ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
“Keempat pelaku kini telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Kami juga sedang mendalami keterlibatan pihak lain dalam kasus ini,” tutupnya.
Penangkapan ini menjadi peringatan bagi pihak pengelola SPBU lainnya agar tidak melakukan pelanggaran dalam distribusi BBM bersubsidi.
Pemerintah berharap pengawasan terhadap penyaluran BBM dapat diperketat guna mencegah praktik serupa terjadi kembali. (Red)
