Daerah

Kinerja Cemerlang Bank Sultra: Laba Bersih Naik 23,80 Persen hingga September 2024

441
×

Kinerja Cemerlang Bank Sultra: Laba Bersih Naik 23,80 Persen hingga September 2024

Sebarkan artikel ini

KENDARI,  — Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) kembali mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang hingga kuartal ketiga tahun 2024. Laba bersih bank yang dipimpin oleh Abdul Latif sebagai Direktur Utama ini melonjak signifikan sebesar 23,80 persen, dari Rp263,48 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp326,19 miliar.

Efisiensi Operasional Kunci Keberhasilan
Lonjakan laba ini didukung oleh strategi efisiensi operasional yang sukses diterapkan Bank Sultra. Beban operasional lainnya berhasil ditekan hingga 38,52 persen, dari Rp368,68 miliar menjadi Rp226,67 miliar. Penurunan ini menunjukkan kemampuan Bank Sultra dalam mengelola pengeluaran tanpa mengorbankan kualitas layanan.

“Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga efisiensi sekaligus mendukung profitabilitas bank,” ujar Abdul Latif dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10).

Meskipun pendapatan bunga bersih mengalami penurunan sebesar 11,11 persen dari Rp736,12 miliar menjadi Rp654,33 miliar akibat dinamika suku bunga, efisiensi operasional berhasil menjaga stabilitas laba Bank Sultra. Hal ini tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 62,94 persen menjadi 59,11 persen, berada dalam rentang ideal perbankan.

Aset dan DPK Tumbuh Positif
Kinerja positif juga terlihat dari kenaikan aset Bank Sultra sebesar 0,72 persen menjadi Rp12,69 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3,29 persen menjadi Rp9,98 triliun, didorong oleh lonjakan deposito hingga 32,79 persen.

Di sisi penyaluran kredit, Bank Sultra mencatat pertumbuhan sebesar 4,20 persen menjadi Rp9,22 triliun, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (NPL gross) turun dari 0,94 persen menjadi 0,91 persen, sementara NPL net membaik menjadi 0,17 persen.

Likuiditas dan Permodalan yang Kuat
Bank Sultra juga menunjukkan likuiditas yang solid, dengan loan to deposit ratio (LDR) berada di angka 92,34 persen, sedikit di atas rentang ideal industri perbankan sebesar 80-90 persen. Dari sisi permodalan, modal inti bank meningkat 16,08 persen menjadi Rp1,89 triliun, sementara rasio kecukupan modal (CAR) naik dari 31,57 persen menjadi 34,37 persen.

Profitabilitas Maksimal
Indikator keuangan lainnya juga mencerminkan kinerja unggul Bank Sultra. Return on assets (ROA) tercatat sebesar 4,65 persen, sementara return on equity (ROE) mencapai 23,3 persen. Kedua angka ini menunjukkan kemampuan bank dalam mengoptimalkan aset dan ekuitas untuk menghasilkan laba.

Dengan kinerja yang solid di berbagai aspek, Bank Sultra tidak hanya membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan ekonomi, tetapi juga konsistensi dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan. “Kami akan terus berinovasi untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutup Abdul Latif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!