KENDARI, – Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tingkat Sulawesi Tenggara (Sultra) akan dipusatkan di Kabupaten Kolaka Timur.
Ketua Tim Asistensi, Prof. Andi Khaeruni, mengatakan kegiatan ini akan digelar pada April mendatang, dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra sebagai penanggung jawab utama.
“Kolaka Timur dipilih sebagai lokasi utama peringatan HKB karena wilayah ini memiliki kerawanan bencana, termasuk gempa bumi ringan yang baru-baru ini terus terjadi,” ujar Prof. Andi Khaeruni.
Peringatan HKB di Kolaka Timur akan diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain:
- Jambore kesiapsiagaan bencana
- Tanggap bencana masuk sekolah
- Pemberian bantuan kepada korban bencana
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, memberikan perhatian khusus terhadap upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Bapak Gubernur sangat konsen terhadap bagaimana masyarakat itu harus siap menghadapi bencana. Kita harus siap mitigasi bencana dan penanggulangan bencana itu dipusatkan di Kolaka Timur dengan bekerjasama dengan Pemda Koltim,” jelas Prof. Andi Khaeruni.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka-Hugua (ASR-Hugua). Diharapkan, melalui peringatan HKB ini, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dapat meningkat, sehingga risiko bencana dapat diminimalkan.
Kepala BPBD Sultra, Muhammad Yusup, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra atas prioritas yang diberikan pada penanggulangan bencana dalam program 100 hari kerja.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka-Hugua (ASR-Hugua), yang telah menempatkan penanggulangan bencana menjadi prioritas program 100 hari,” ujar Muhammad Yusup.
Jambore tangguh bencana akan melibatkan semua pihak untuk menyamakan persepsi dalam penanganan bencana. Kegiatan ini akan mengadopsi konsep “pramuka yudha” dari akademi militer untuk menciptakan ketangguhan dalam menghadapi ancaman bencana.
“Kita akan mengadopsi kegiatan di akademi militer yang namanya pramuka yudha untuk bagaimana menciptakan ketangguhan dalam menghadapi ancaman bencana. Di sini kita melibatkan semua pihak,” jelas Muhammad Yusup.
BPBD Sultra juga berencana menggelar kegiatan di daerah rawan bencana di Kolaka Timur dengan mengundang seluruh kepala daerah dan BPBD se-Sultra.
“Saya rencananya akan menggelar daerah yang rawan di Kabupaten Kolaka Timur dengan mengundang seluruh kepala daerah akan hadir di sana dan seluruh BPBD se-kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara,” tambah Muhammad Yusup.
Muhammad Yusup menekankan bahwa penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama, dan semua orang berhak memahami upaya-upaya penanggulangan bencana. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman bersama tentang konsep-konsep dasar penanggulangan bencana.
“Penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama, semua orang berhak untuk memahami bagaimana upaya-upaya dalam penanggulangan bencana. Nah, terkait dengan hal tersebut dibutuhkan pemahaman bersama tentang konsep,” pungkasnya. (red)