KPMKUB Meminta Maaf Kepada Kapolres Konawe Utara AKBP Priyo Utomo

Fatir Alvaro, yang mewakili KPMKUB
Fatir Alvaro, yang mewakili KPMKUB

SULTRA PERDETIK, – Konsorsium Pemuda dan Mahasiswa Konawe Utara Bersatu (KPMKUB) dengan tulus meminta maaf kepada Kapolres Konawe Utara, AKBP Priyo Utomo, atas kesalahan dalam pemberitaan yang tidak benar yang telah disampaikan kepada salah satu media online di Kota Kendari. Dalam klarifikasi mereka, konsorsium tersebut mengakui bahwa tuduhan terlibatnya Kapolres dalam pusaran ilegal mining adalah sebuah kekeliruan.

Klarifikasi tersebut disampaikan oleh Fatir Alvaro, yang mewakili KPMKUB. Dalam pernyataannya, Alfaro menegaskan bahwa pemberitaan yang disampaikan tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak didukung oleh bukti yang cukup. Ia juga menyadari bahwa klaim tersebut telah mencemarkan reputasi dan integritas Kapolres Konawe Utara.

“Kami dengan tulus memohon maaf kepada Bapak Kapolres Konawe Utara, AKBP Priyo Utomo, terkait pemberitaan yang tidak benar dan tidak berdasar tersebut. Kami menyadari kesalahan kami dalam tidak melakukan verifikasi yang memadai terhadap informasi yang diterima sebelum disampaikan ke media,” kata Fadil Alfaro.

Bacaan Lainnya

Konsorsium Pemuda Mahasiswa Konawe Bersatu juga menekankan pentingnya menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Mereka berjanji untuk lebih berhati-hati di masa mendatang untuk menghindari kekeliruan serupa dan akan melakukan upaya yang diperlukan untuk memperbaiki reputasi yang telah tercemar.

Sebelumnya, pada tanggal 25 Mei 2023, sebuah media daring melaporkan desakan pencopotan terhadap Kapolres Konawe Utara (Konut), AKBP Priyo Utomo. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, didesak untuk segera mencopot Kapolres Konawe Utara tersebut.

Desakan pencopotan terhadap Kapolres Konut itu disuarakan oleh Konsorsium Pemuda dan Mahasiswa Konawe Utara Bersatu (KPMKUB) saat menggelar aksi unjuk rasa di Mabes Polri pada tanggal 23 Mei 2023. KPMKUB sendiri merupakan gabungan dari dua lembaga, yaitu Ikatan Mahasiswa Peduli Hukum (IMPH) dan Lembaga Peduli Aspirasi Rakyat (Lempar).

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, KPMKUB menuntut pencopotan Kapolres Konawe Utara terkait tuduhan terlibat dalam pusaran ilegal mining. Namun, setelah klarifikasi yang dilakukan oleh Konsorsium Pemuda Mahasiswa Konawe Bersatu, kelompok tersebut mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Kapolres Konawe Utara atas pemberitaan yang tidak benar tersebut. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *