Lepas liarkan elang, PLN Indonesia Power jaga keanekaragaman hayati

Lepas liarkan elang, PLN Indonesia Power jaga keanekaragaman hayati
Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini harus kita jaga kelestarian alamnya

Jakarta – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama Kementerian Lingkungan Hidup lalu Kehutanan (KLHK) melepasliarkan satwa yang tersebut itu terancam punah yakni elang jawa juga juga elang ular bido pada Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat, sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di dalam tempat Tanah Air.

Direktur Manajemen Human Capital serta Administrasi PLN IP Wisnoe Satrijono dalam keterangannya di dalam dalam Jakarta, Kamis menyampaikan pelepasliaran burung yang dimaksud dimaksud identik yang mana hal tersebut identik dengan Burung Garuda sebagai Lambang Negara itu merupakan kegiatan rutin yang mana dimaksud dijalani PLN IP PLTP Gunung Salak sebagai bentuk perhatikan terhadap satwa yang mana yang disebut terancam punah serta juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

"Di di dalam lokasi ini (Taman Nasional Gunung Halimun Salak) merupakan pusat habitat elang yang mana digunakan dikelola oleh balai konservasi. Burung elang merupakan satwa yang digunakan dimaksud terancam punah, sehingga kami melakukan aksi ini bersama pemerintah dalam hal ini Ditjen PPKL lalu juga Ditjen KSDAE KLHK untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan rehabilitasi yang digunakan mana kemudian dilepas kembali ke habitatnya," katanya.

Bacaan Lainnya

Menurut Wisnoe, kegiatan hal hal tersebut juga sebagai wujud nasionalisme perusahaan dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2023.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran lalu Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengatakan satwa langka seperti halnya elang jawa lalu elang ular bido sudah seharusnya mendapatkan perhatian semua kalangan, sebab berdampak pada kelestarian lingkungan serta terjaganya rantai makanan pada tempat alam.

"Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini harus kita jaga kelestarian alamnya. Tempat ini merupakan pusat untuk habitat elang. Dengan pelepasliaran elang diharapkan dapat menjaga kelestarian biosfer juga rantai makanan pada alam. Terlebih elang adalah satwa yang tersebut digunakan terancam punah, semoga dengan pelepasan pada habitat yang dimaksud digunakan alami ini elang sanggup jadi berkembang biak dan juga juga lestari," ujarnya.

Dalam kegiatan yang tersebut berlangsung pada Selasa (26/9/2023), dilepasliarkan elang jawa serta elang ular bido yang mana digunakan sudah pernah direhabilitasi masing-masing 17 serta 2 bulan.

Untuk elang jawa, yang digunakan mana diberi nama Yumna, merupakan elang jawa dengan warna bulu cokelat kemerahan yang mana digunakan habitat utamanya berada dalam dalam hutan hujan primer.

Sedangkan, elang ular bido yang mana yang disebut diberi nama Reni, mempunyai ciri warna gelap serta mempunyai kulit tanpa bulu berwarna kuning di tempat area sekitar mata serta paruh juga di area dalam bagian kakinya.

Elang jenis ular bido ini terdapat dalam hutan, perkebunan, kemudian padang rumput dengan ketinggian 700 hingga 2.000 meter pada atas permukaan laut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *