KENDARI, — Ketua Himpunan Mahasiswa Papua (HMP), Inus, mengimbau seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi pasca insiden penganiayaan di Asrama Tania, Lorong Salangga, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Senin (9/12/2024) dini hari.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Inus menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, baik di kampus maupun di tempat kerja. Ia juga berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap pelaku kekerasan tersebut.
“Dengan adanya kejadian ini, jangan kita terprovokasi. Adik-adik tetap tenang, aktivitas kuliah tetap jalankan, aktivitas pekerjaan tetap jalankan, jangan terpancing dan terprovokasi karenanya. Tentunya harapan kami, pelaku itu segera ditangkap. Apa yang kita jalani, jalani saja. Kalau ada salah, kita bicara baik-baik,” ujar Inus.
Sementara itu, Polresta Kendari terus melakukan penyelidikan intensif terhadap insiden tersebut.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Kendari, AKP Picha Armedi, mengimbau masyarakat, khususnya mahasiswa di sekitar lokasi kejadian, untuk tidak melakukan aksi balasan atau tindakan melawan hukum.
“Kami mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian. Kerja sama masyarakat sangat penting untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban,” tegasnya.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pecahan botol dan balok kayu yang digunakan pelaku. Selain itu, penyelidikan juga melibatkan pengumpulan keterangan dari saksi-saksi dan korban, Goliat Pirikaor, yang mengalami luka akibat serangan brutal.
Kasus ini, yang diduga melibatkan tiga orang pelaku menggunakan topeng, telah menimbulkan keprihatinan di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Meski demikian, langkah-langkah proaktif dari aparat kepolisian dan tokoh masyarakat diharapkan mampu menciptakan suasana yang lebih kondusif.
Imbauan damai yang disampaikan oleh Ketua HMP Papua menjadi pengingat penting untuk menghindari tindakan emosional yang dapat memperburuk situasi.
Dengan mempercayakan penyelesaian kasus kepada pihak berwenang, masyarakat dapat tetap fokus pada kegiatan produktif sehari-hari.
“Kita semua berharap keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkas Inus. (red)
