Pulau Wawonii menjadi saksi transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang digerakkan oleh PT Gema Kreasi Perdana (GKP). Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan ini menunjukkan bahwa kehadiran sektor tambang dapat menyatu dengan kepentingan masyarakat lokal, menciptakan manfaat yang melampaui sekadar keuntungan finansial.
Sejak 2017 hingga November 2024, PT GKP mengalokasikan dana CSR yang tak hanya menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga merancang fondasi bagi keberlanjutan.
Desa-desa seperti Roko-Roko, Teporoko, Sukarela Jaya, Dompo-Dompo Jaya, dan Bahaba merasakan dampak positif dengan meningkatnya jumlah usaha mikro yang melonjak dari 15 unit pada 2019 menjadi 62 unit pada 2024. Tren ini mencerminkan daya beli yang menguat, sekaligus membuka lapangan kerja baru.
“Dulu, kami hanya mengandalkan sektor informal. Kini, banyak warga yang mampu membuka usaha sendiri,” ungkap Siti, seorang pelaku usaha di Desa Sukarela Jaya.
Perbaikan jalan dan pembangunan jembatan menjadi salah satu tonggak CSR PT GKP di Wawonii. Infrastruktur ini tak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga mempercepat distribusi hasil pertanian dan produk UMKM.
“Kami percaya bahwa infrastruktur adalah pintu gerbang kemajuan ekonomi,” ujar Bambang Murtiyoso, GM External Relations PT GKP. “Setiap kilometer jalan yang kami bangun adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.”
Melalui program seperti GKP Mengajar dan pelatihan soft skills, perusahaan ini merangkul generasi muda Wawonii. Frans da Lopez, Supervisor Community Development PT GKP, menekankan pentingnya pendidikan sebagai penggerak perubahan.
“Kami ingin anak-anak di sini memiliki mimpi besar dan alat untuk mencapainya,” katanya.
Sementara itu, layanan kesehatan keliling yang menjangkau ratusan warga menyediakan pemeriksaan gratis, edukasi kesehatan, hingga pemberian makanan tambahan untuk balita.
Dukungan terhadap UMKM menjadi salah satu pilar CSR PT GKP. Pelatihan pengolahan kacang mete, kelapa, dan ikan laut menghasilkan produk seperti Samaturu, Mohawi, dan Marimba, yang kini mulai dipasarkan di luar Wawonii.
“Kami tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga membangun kemandirian masyarakat,” kata Made Fitriansyah, Manager External Relations PT GKP.
Tak hanya soal ekonomi, PT GKP juga menjaga harmoni sosial dengan mendukung kegiatan keagamaan dan memperbaiki masjid. Bantuan hewan kurban pada Idul Adha menjadi simbol komitmen perusahaan untuk menjaga hubungan yang erat dengan masyarakat.
PT GKP memandang keberlanjutan bukan sekadar target, melainkan komitmen jangka panjang. Pelatihan guru, pengembangan UMKM, dan program kesehatan lanjutan menjadi agenda utama.
“Apa yang kami lakukan di Wawonii adalah bukti nyata bahwa kerja sama antara perusahaan dan masyarakat dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan,” pungkas Bambang.
Pulau Wawonii, dengan segala potensinya, kini melangkah lebih percaya diri menuju masa depan. PT GKP, bersama masyarakat, menunjukkan bahwa harmoni antara industri dan lingkungan adalah mimpi yang bisa diwujudkan. Wawonii, bergerak untuk masa depan. (red)