SULTRA PERDETIK, – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi, mengungkapkan bahwa kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo telah mengerucut menjadi dua nama, yaitu Sandiaga Uno dan Mahfud MD. Sandiaga Uno merupakan usulan dari PPP, partai yang mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Arwani menjelaskan, banyak pihak yang bertanya apakah daftar calon cawapres yang telah disebutkan, termasuk oleh Puan Maharani dari PDIP dan Hasto Kristiyanto dari PDIP, telah mengerucut menjadi hanya dua nama, yaitu Sandi dan Mahfud. Namun, ia belum dapat memastikan informasi tersebut. Dia mengatakan bahwa keputusan akhir akan tergantung pada hasil pembahasan di tingkat pimpinan partai yang mendukung Ganjar.
Arwani juga memastikan bahwa nama Sandiaga Uno, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, masuk dalam pembahasan kandidat cawapres Ganjar sesuai dengan amanat Rapimnas VI PPP.
Meskipun belum ada kepastian, Arwani menegaskan bahwa PPP akan tetap berkomitmen untuk mengikuti proses penentuan bakal cawapres pendamping Ganjar, bahkan jika nama Sandiaga tidak dipilih.
Sementara itu, Puan Maharani dari PDIP mengatakan bahwa pembahasan mengenai cawapres untuk Ganjar Pranowo masih terus berlangsung, dan nama-nama pendampingnya telah mengerucut menjadi empat, termasuk Mahfud MD, Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Andika Perkasa. Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat sudah dihapus dari daftar karena partainya telah mendukung Prabowo Subianto.
Namun, Puan menegaskan bahwa pembahasan ini masih sangat dinamis, dan perubahan mungkin terjadi seiring dengan perubahan dinamika politik yang sedang berlangsung.
Ganjar Pranowo, yang saat ini sudah tidak menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, mengatakan bahwa partai pengusung masih terus menggodok nama bakal cawapresnya untuk Pilpres 2024, dan saat ini sedang aktif melakukan persiapan kampanye di berbagai daerah di Indonesia.
Hasil survei terbaru dari Politika Research & Consulting (PRC) pada September menunjukkan bahwa Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi sebagai bakal cawapres, diikuti oleh Ridwan Kamil dan Muhaimin Iskandar. Meskipun demikian, elektabilitas cawapres masih bisa berubah karena dinamika politik yang terus berubah.
Survei ini juga mencatat bahwa pemilihan cawapres tidak hanya bergantung pada elektabilitas personal, tetapi juga faktor-faktor lain seperti partai yang mendukung dan dukungan dari kelompok tertentu.
Dalam konteks ini, pembahasan mengenai calon cawapres untuk Ganjar Pranowo terus berlanjut, dan masih mungkin muncul nama-nama baru selama proses pemilihan. **