Wakatobi, – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Hasil Perikanan pada 28 hingga 30 Desember 2024 di Hotel Wisata Beach, Wakatobi.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali masyarakat pesisir dengan keterampilan dan pengetahuan dalam pengolahan hasil perikanan, serta membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka dengan metode yang terbagi antara 20% penyampaian materi/teori dan 80% praktek/latihan. Pelatihan ini berfokus pada komoditi unggulan yang menjadi potensi utama di wilayah pesisir Wakatobi, sehingga peserta tidak hanya mendapatkan wawasan teori, tetapi juga langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kegiatan praktik yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sebanyak 25 peserta yang terdiri dari masyarakat pesisir yang berpotensi menjadi wirausaha baru mengikuti pelatihan ini. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah keluarga terdampak kemiskinan ekstrem di Kabupaten Wakatobi, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha pengolahan hasil perikanan yang berkelanjutan.
Dengan ini, diharapkan tumbuhnya 25 orang wirausaha baru yang dapat membuka peluang atau menciptakan lapangan kerja baru di Sulawesi Tenggara.
Narasumber utama dalam pelatihan ini adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi, Bapak H. Safiuddin, S.Pd., M.Pd. Beliau memberikan informasi teknis tentang pengelolaan dan manajemen wirausaha, dengan penekanan pada pentingnya keberlanjutan usaha dan pemilihan produk perikanan yang tepat untuk dipasarkan.
Selain itu, instruktur dalam pelatihan ini adalah Ibu Dr. Sinarwaty, SE., M.Si., seorang akademisi dari Universitas Halu Oleo yang memiliki keahlian dalam pengolahan komoditi dan produk perikanan. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Sinarwaty memberikan wawasan tentang cara memulai usaha, strategi pemasaran, serta pentingnya pengelolaan modal yang efisien.
Dalam paparannya, Dr. Sinarwaty juga mengingatkan peserta untuk tidak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi juga untuk melakukan riset pasar, memilih jenis bisnis yang sesuai dengan keahlian, dan memastikan modal yang cukup untuk menghindari beban finansial yang tidak perlu. “Memulai usaha itu seperti membangun rumah, harus dimulai dengan pondasi yang kuat,” ujar Dr. Sinarwaty.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat atau wirausaha baru dalam mengolah komoditas unggulan daerah, khususnya hasil perikanan, menjadi berbagai macam jenis produk yang berkualitas, bernilai ekonomis, serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan.
Peserta juga diajarkan untuk menciptakan produk perikanan yang tidak hanya segar, tetapi juga bernilai tambah, seperti olahan ikan, kerupuk ikan, atau produk perikanan lainnya yang siap dipasarkan.
Sebagai bagian dari pelatihan ini, peserta juga akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai legalitas usaha mereka.
Hal ini membuka kesempatan bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk mengakses berbagai fasilitas kemudahan dari program pemerintah, seperti akses pembiayaan, promosi, bantuan mesin dan peralatan, serta berbagai program lainnya yang mendukung pengembangan usaha industri kecil dan menengah.
Peserta pelatihan menyambut positif materi yang disampaikan. Banyak dari mereka yang merasa semakin yakin untuk memulai usaha pengolahan hasil perikanan dengan lebih terencana. “Pelatihan ini sangat berguna, kami jadi lebih paham bagaimana merencanakan usaha yang berkelanjutan,” ujar salah satu peserta, Saripuddin, seorang nelayan dari Wakatobi.
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. La Ode Muhammad Fitrah Arsyad, SE., M.Si, mengatakan bahwa Disperindag Sultra akan terus melaksanakan penumbuhan wirausaha baru sektor perindustrian melalui bimbingan teknis pengolahan berbasis komoditi unggulan daerah guna membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru.
“Ini adalah langkah strategis dalam rangka mendukung program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan mendorong peningkatan kesejahteraan, ekonomi, maupun pendapatan masyarakat di daerah,” ungkapnya.
Tindak lanjut dari program ini, Dr. Fitrah Arsyad menambahkan, penumbuhan wirausaha baru sektor perindustrian melalui bimbingan teknis pengolahan berbasis komoditi unggulan daerah akan dilaksanakan secara berkelanjutan di 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.
Ini akan memperluas cakupan dampak positif dari kegiatan ini bagi masyarakat pesisir di seluruh provinsi, serta menciptakan lebih banyak peluang usaha baru di sektor perikanan.
Dengan kegiatan Bimtek ini, diharapkan dapat lahir lebih banyak wirausaha baru di sektor perikanan yang tidak hanya mengolah hasil perikanan, tetapi juga mengelola bisnis secara profesional dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya kualitas pengolahan hasil perikanan, diharapkan dapat mendorong ekonomi daerah pesisir Sulawesi Tenggara, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, dengan memperkenalkan mereka pada peluang-peluang usaha yang lebih baik dan lebih profesional.
Ke depannya, kegiatan serupa diharapkan terus digelar oleh Disperindag Sultra untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, yang pada akhirnya akan mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat. (red)