<
Ekobis

OJK Sultra Gelar Edukasi Keuangan di Desa Terluar, Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

1232
×

OJK Sultra Gelar Edukasi Keuangan di Desa Terluar, Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

PERDETIK, –   – Mengawali tahun 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kegiatan literasi dan edukasi keuangan di tiga kabupaten di provinsi ini. Kegiatan yang menyasar masyarakat desa, terutama yang berada di daerah terluar, tertinggal, dan terluar (3T), bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan inklusi keuangan bagi kelompok yang selama ini kesulitan memperoleh pengetahuan tentang produk dan layanan keuangan.

Edukasi ini dilaksanakan di 6 desa di Kabupaten Muna, 6 desa di Kabupaten Konawe Kepulauan, dan 5 desa di Kabupaten Konawe Selatan. Para peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan masyarakat desa, baik yang sudah terjangkau layanan keuangan (terinklusi) maupun yang belum mendapatkan akses tersebut. Peserta di setiap desa berkisar antara 50 hingga 100 orang, dan mereka mendapat materi edukasi dari OJK Sultra serta sejumlah lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, seperti PT BPD Sultra, PD BPR Bahteramas Raha, PD BPR Bahteramas Konawe, dan PD BPR Bahteramas Konawe Selatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tugas dan fungsi OJK, pengenalan produk jasa keuangan yang legal, serta penyuluhan tentang potensi bahaya aktivitas keuangan ilegal (PASTI). Dalam sambutannya, Kepala Bagian PEPK dan LMSt OJK Sultra menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk melindungi konsumen, agar masyarakat memahami manfaat serta risiko dari produk jasa keuangan sebelum menggunakannya. Selain itu, ia menekankan pentingnya kegiatan ini untuk membantu masyarakat membedakan antara produk keuangan yang resmi dan ilegal.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 mencatatkan angka literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 65,43 persen, sedangkan angka inklusi keuangan mencapai 75,02 persen. Namun, data ini juga mengindikasikan adanya gap, yakni meskipun lebih banyak masyarakat yang telah menggunakan produk keuangan, pemahaman mereka tentang manfaat dan risiko produk tersebut masih tergolong rendah.

Para kepala desa menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan ini, mengingat manfaat besar yang dirasakan oleh masyarakat desa, yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan sebelumnya kesulitan mengakses informasi seputar keuangan. Kegiatan ini dinilai sangat membantu masyarakat yang selama ini terisolasi dari informasi terkait layanan keuangan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, OJK berharap dapat lebih meningkatkan pemahaman masyarakat Sulawesi Tenggara mengenai OJK, serta mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih produk jasa keuangan yang legal dan logis. OJK juga berharap bahwa kegiatan ini dapat berkontribusi pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat desa. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *