KENDARI, — Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Kota Kendari, di mana seorang ibu rumah tangga (IRT) hampir menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum anggota polisi berinisial A, pada Minggu (02/02/2025).
Menurut keterangan korban, pertemuan pertama dengan oknum polisi tersebut terjadi saat ia menghadiri acara balap motor di Baruga. Tak lama setelah itu, oknum polisi A mulai menghubungi korban melalui pesan WhatsApp dan mengajak untuk menonton konser musik di Taman Eks MTQ Kendari. Namun, ajakan itu tidak direspon oleh korban.
Keadaan mulai memanas ketika korban, yang saat itu berada di Kota Bau-Bau karena urusan pekerjaan, kembali dihubungi oleh pelaku. Oknum polisi A mengaku tengah berada di Bau-Bau untuk tugas pengawalan dan meminta korban untuk menjemputnya, namun korban menolak dengan alasan tidak memiliki kendaraan.
“Dia chat saya sekitar jam 3 sore, bilang kalau di Bau-Bau ada agenda pengawalan dan ajak keluar, dia suruh saya jemput, tapi saya bilang tidak ada kendaraan saya. Lalu dia jawab, ‘Oh iya, tidak apa-apa’,” ujar korban.
Keesokan harinya, oknum polisi itu kembali menghubungi korban dan mengajak untuk bertemu membicarakan pekerjaan.
“Dia WA saya, bilang saya mau pulang, kita tidak mau ketemu saya kah? Saya jawab kapan rencana pulangnya, dia jawab kalau bukan besok, lusa, kebetulan malam itu tidak ada kegiatan, kalau ada waktu kita bisa ketemu membahas pekerjaan,” ujar korban.
Oknum polisi tersebut terus memaksa, dan akhirnya korban setuju untuk bertemu. Peristiwa terjadi di sebuah penginapan di Kota Bau-Bau, tempat di mana korban diduga mengalami pelecehan. Setelah korban tiba di lokasi, pelaku mengunci pintu dan berusaha memeluk korban.
“Dia suruh saya masuk, pas di dalam dia mau rapatkan pintu, lalu dia mau peluk saya. Saya langsung bilang, ‘Jangan, tolong jangan dekati saya, saya tidak bisa seperti ini,’” beber korban dengan ketakutan.
Korban yang merasa terancam langsung memberontak dan melarikan diri dari penginapan tersebut. “Tiba-tiba saya sadar saya tidak seharusnya berada di sana berdua. Saya langsung keluar dan pulang,” tambahnya.
Setelah pulang, korban tidak segera memberitahukan kejadian tersebut kepada suaminya karena takut. Namun, beberapa hari kemudian, ia memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada sang suami, yang langsung merasa marah dan berniat melaporkan kasus ini ke Polda Sulawesi Tenggara.
Hingga berita ini diterbitkan, tim media masih berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai kasus ini. (Nur)