Daerah

Pemerintah Luncurkan Program 3 Juta Rumah Gratis bagi Masyarakat Miskin

709
×

Pemerintah Luncurkan Program 3 Juta Rumah Gratis bagi Masyarakat Miskin

Sebarkan artikel ini
ilustrasi

Jakarta, – Pemerintah meluncurkan program ambisius 3 juta rumah gratis bagi masyarakat miskin ekstrem sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki taraf hidup kelompok masyarakat paling rentan.

Dalam program ini, pemerintah menanggung cicilan sebesar Rp 600.000 per bulan selama 25 tahun untuk setiap unit rumah senilai Rp 100 juta. “Program ini dirancang untuk membantu masyarakat miskin ekstrem, bukan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang masih mampu mencicil KPR FLPP,” ujar Bonny Z Minang, anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, dalam acara “Ngobrol Santai” bersama APERSI di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Bonny menjelaskan bahwa kriteria penerima manfaat saat ini masih dalam tahap finalisasi. Gambaran awal penerima manfaat mencakup:

  • Rumah tangga dalam desil dua ke bawah, yaitu 1–20 persen rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah.
  • Penghasilan bulanan tidak lebih dari Rp 1 juta.
  • Pelanggan listrik berdaya 450 kWh.

“Kami ingin memastikan bantuan ini benar-benar sampai pada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan,” kata Bonny.

Setiap rumah akan memiliki tipe 36 dengan luas tanah 70 meter persegi, dibangun di desa-desa di seluruh Indonesia. Dari sekitar 75.000 desa yang ada, masing-masing desa akan mendapatkan kuota pembangunan 25 unit rumah.

Bonny juga menambahkan bahwa masyarakat yang menerima rumah ini akan mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM). “Sertifikatnya adalah hak milik penuh, tidak ada beban apa pun di kemudian hari,” tegasnya.

Untuk memastikan program ini tepat sasaran, penyaluran bantuan akan dimulai dari kepala desa yang mendata calon penerima manfaat. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa). “Babinsa akan mengecek langsung ke lapangan, memastikan data valid sebelum diteruskan ke pihak perbankan untuk proses lebih lanjut,” jelas Bonny.

Terkait besaran cicilan, Bonny menyebut skema Rp 600.000 per bulan dapat disesuaikan di masa depan sesuai kebutuhan. “Misalnya ada yang mau rumah dengan nilai lebih tinggi, mereka bisa menambah cicilan. Namun, tahun pertama ini kami fokuskan pada skema seragam sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujarnya.

Program ini diharapkan menjadi langkah konkret pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, memberikan kesempatan bagi masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses hunian layak untuk memiliki rumah sendiri. “Kunci keberhasilan program ini adalah akurasi data dan komitmen bersama,” tutup Bonny. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!