KENDARI – Pemerintah Kota Kendari memastikan akan mengambil langkah tegas terhadap tempat hiburan malam (THM) yang kedapatan menggunakan kostum pelajar dalam operasionalnya. Penjabat Wali Kota Kendari, Parinringi, menyatakan telah membentuk tim khusus guna menyelidiki dugaan pelanggaran tersebut.
“Kami segera menurunkan tim untuk memastikan apakah ada pelanggaran terkait penggunaan kostum pelajar di THM. Jika terbukti, sanksi tegas akan kami berlakukan,” kata Parinringi, Jumat, 14 Februari 2025.
Ia mengingatkan seluruh pengelola THM di Kendari agar tidak menggunakan simbol-simbol pendidikan dalam aktivitas bisnis mereka. Menurutnya, pemakaian atribut sekolah dalam dunia hiburan dapat merusak citra pendidikan.
“Kami mengimbau pengelola THM untuk tidak menggunakan simbol pendidikan, termasuk kostum pelajar, dalam operasional mereka. Ini penting untuk menjaga marwah lembaga pendidikan,” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Jabar Aljufri, turut menyoroti praktik tersebut. Ia menilai penggunaan kostum pelajar di tempat hiburan malam dapat mencoreng dunia pendidikan dan memberikan dampak negatif bagi generasi muda.
“Kami mengecam keras THM yang melakukan hal ini. Pengelola seharusnya lebih kreatif dalam menarik pengunjung tanpa mencoreng citra lembaga pendidikan,” kata Jabar.
Menurut dia, pemanfaatan atribut sekolah untuk kepentingan bisnis hiburan bisa menimbulkan stigma buruk bagi siswa SMA. “Jangan sampai praktik ini merusak moral generasi muda kita,” ujarnya.
Pemkot Kendari memberikan perhatian khusus terhadap dugaan keterlibatan Michelin Kitchen and Bar Executive Karaoke Kendari dalam praktik ini. Parinringi memastikan pihaknya akan mengirimkan surat teguran resmi kepada pengelola THM tersebut serta pihak terkait lainnya.
“Kami akan melayangkan surat teguran resmi, termasuk kepada Asosiasi Rekreasi dan Hiburan (Arokap), untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” kata Parinringi. **
