KENDARI, — Tim dari Polresta Kendari, yang terdiri dari Kanit SPKT II, Anggota Jaga, Piket Reskrim, serta Tim Inafis, turun langsung ke lokasi kejadian penemuan mayat di Desa Soropia, Kecamatan Soropia, Kota Kendari.
Mayat yang ditemukan dalam kondisi tergantung di sebuah pohon kayu di hutan Paranggada tersebut diduga merupakan warga setempat, Ishak K. (60), seorang petani yang tinggal di Desa Soropia, Kabupaten Konawe.
Kronologi penemuan bermula pada sekitar pukul 08.30 Wita, ketika saksi mata, Aruddin (56), seorang nelayan asal Dusun 2, Desa Waworaha, berangkat menuju hutan Paranggada untuk mencari madu.
Saat tiba di lokasi kejadian yang berada di bawah pohon kayu putra, Aruddin dikejutkan dengan temuan tubuh yang tergantung. Saksi langsung kembali dan memberitahukan hal ini kepada Aminuddin, warga Desa Waworaha. Keduanya kemudian menuju lokasi untuk memastikan identitas mayat tersebut, yang kemudian diketahui bernama Ishak K., warga Desa Soropia.
Setelah memastikan identitas korban, kedua saksi kembali ke Desa Waworaha dan memberi tahu warga setempat serta pemerintah desa. Koordinasi dilakukan dengan Kepala Desa Soropia dan BNPB, yang sebelumnya sudah berada di Balai Desa Soropia untuk membantu pencarian di wilayah tersebut.
Penemuan ini terjadi pada hari Minggu, 10 November 2024, setelah sempat mencuatkan kekhawatiran warga atas hilangnya Ishak.
Kanit SPKT II Polresta Kendari, IPDA Laode Bilhudah, S.IP, membenarkan kejadian tersebut. “Kami telah turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendalami lebih lanjut terkait penyebab kematian korban. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan,” kata Laode Bilhudah.
Dia juga menambahkan bahwa Tim Inafis Polresta Kendari telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah untuk memastikan penyebab kematian korban, apakah terkait dengan tindakan kriminal atau kemungkinan bunuh diri.
Identitas Korban dan Saksi
Ishak K., yang lahir di Gonggong pada 25 Maret 1964, merupakan seorang petani dan pekebun yang telah menikah dan tinggal di Desa Soropia. Sedangkan saksi, Aruddin, yang merupakan nelayan berusia 56 tahun, menyaksikan langsung kejadian tersebut. Aruddin berasal dari Dusun 2 Desa Waworaha, dan ia mengaku sangat terkejut saat pertama kali menemukan korban dalam keadaan mengenaskan.
Penyelidikan masih berlangsung, dan pihak berwenang berharap mendapatkan informasi lebih lanjut melalui saksi-saksi dan warga sekitar untuk mengungkap penyebab pasti dari kematian Ishak. (red)