<
Daerah

Pertamina MOR VII Makassar Bungkam! Ratusan Motor Ojol Rusak, Dugaan BBM Oplosan Menguat di Kendari

529
×

Pertamina MOR VII Makassar Bungkam! Ratusan Motor Ojol Rusak, Dugaan BBM Oplosan Menguat di Kendari

Sebarkan artikel ini

Kendari, – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Kendari mengeluhkan kerusakan motor mereka setelah mengisi bahan bakar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota ini. Dugaan kuat mengarah pada praktik oplosan bahan bakar jenis Pertalite, yang disebut-sebut telah mencemari pasokan BBM di berbagai SPBU.

Pengemudi ojol, Sabarudin, mengungkapkan bahwa dirinya bersama rekan-rekannya mengalami kerusakan kendaraan secara massal setelah mengisi Pertalite dari SPBU yang ada di Kendari. Ia menduga bahwa ada campuran zat lain dalam bahan bakar tersebut yang menyebabkan kendaraan mogok dan mengalami gangguan mesin.

“Masalahnya semua SPBU di Kendari terindikasi menjual Pertalite yang sudah dioplos. Motor kami jadi korban,” ujar Sabarudin, Selasa (4/3/2025).

Menurutnya, lebih dari 100 kendaraan ojol mengalami kerusakan serupa. Mereka pun telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Kendari untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami meminta polisi segera turun tangan. Kami curiga masalah ini bukan hanya di SPBU, tapi ada yang lebih besar di belakangnya, mungkin di depot pengisian,” tambahnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Humas Pertamina MOR VII Makassar belum memberikan tanggapan terkait dugaan ini. Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media melalui pesan WhatsApp, SMS, hingga panggilan telepon tidak mendapat respons dari pihak Pertamina Region Sulawesi.

Sikap diam Pertamina MOR VII Makassar semakin memperkuat dugaan adanya masalah dalam distribusi BBM di wilayah ini. Pasalnya, keluhan terkait kualitas Pertalite bukan pertama kali terjadi. Beberapa pengguna kendaraan pribadi juga mengaku mengalami masalah serupa, meski belum melaporkannya secara resmi.

Menyikapi polemik ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara bergerak cepat. Mereka membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan akibat dugaan BBM oplosan ini.

“Kami tidak akan tinggal diam. Kasus ini harus diusut tuntas karena merugikan banyak orang, khususnya para pengemudi ojol yang menggantungkan hidupnya pada kendaraan mereka,” ujar Ketua LBH HAMI Sultra, Andre Darmawan, Rabu (5/3/2025).

Andre memastikan bahwa semua pengaduan akan dikumpulkan dan dilaporkan ke pihak berwenang agar kasus ini tidak menguap begitu saja. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya siap membawa perkara ini ke jalur hukum jika ditemukan bukti kuat adanya praktik oplosan BBM yang disengaja.

“Kami akan kawal kasus ini hingga tuntas. Jika Pertamina MOR VII terus bungkam, kami akan mendesak aparat untuk melakukan audit mendalam terhadap distribusi BBM di Kendari,” tegasnya.

Para pengemudi ojol yang menjadi korban meminta agar Pertamina bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan mereka. Selain itu, mereka juga mendesak pihak kepolisian dan instansi terkait untuk melakukan audit terhadap SPBU serta depot pengisian yang beroperasi di Kendari.

“Kami berharap ada solusi cepat karena ini menyangkut mata pencaharian kami. Apalagi sekarang bulan puasa, kami butuh pemasukan,” kata Nadir, salah seorang pengemudi ojol.

Kasus ini kini menjadi perhatian luas, dan publik menanti langkah tegas dari pihak berwenang. Jika terbukti ada praktik pengoplosan BBM, maka ini bisa menjadi skandal besar yang mencoreng kredibilitas Pertamina dan jaringannya di Sulawesi Tenggara. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *