Metropolis

Pj Wali Kota Kendari Berperan Aktif dalam Pembukaan Sultra Tenun Karnaval, Ajak Masyarakat Cintai Budaya Lokal

125
×

Pj Wali Kota Kendari Berperan Aktif dalam Pembukaan Sultra Tenun Karnaval, Ajak Masyarakat Cintai Budaya Lokal

Sebarkan artikel ini

KENDARI, – Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, turut serta dalam meriahkan pembukaan Sultra Tenun Karnaval 2024 yang digelar di Kawasan Eks MTQ Kota Kendari, Sabtu (7/12/2024). Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan drum oleh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, yang didampingi oleh Pj Wali Kota Kendari serta sejumlah pejabat lainnya.

Sultra Tenun Karnaval 2024 menjadi ajang yang sangat dinanti-nanti untuk memperkenalkan dan memamerkan keberagaman budaya tradisional serta tenun khas Sulawesi Tenggara. Karnaval Budaya yang digelar dalam rangkaian acara ini diikuti oleh 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi vertikal, memberikan gambaran betapa kayanya budaya dan tradisi di Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, menyatakan bahwa acara ini merupakan bentuk dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya pelestarian budaya lokal. “Karnaval Tenun ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya kita yang sudah ada sejak lama,” ujar Andap.

Pj Gubernur juga menekankan bahwa kegiatan ini berperan penting dalam memperkenalkan produk tenun lokal yang telah diakui kualitasnya hingga ke tingkat nasional, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai hasil karya pengrajin lokal.

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli, mengungkapkan bahwa Sultra Tenun Karnaval menjadi agenda tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata dan budaya tenun khas daerah. “Melalui karnaval ini, kami ingin mendorong kreativitas dan inovasi para pengrajin serta pelaku usaha tenun, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkasnya.

Sultra Tenun Karnaval 2024 diharapkan tidak hanya merayakan seni dan budaya, tetapi juga memperkuat identitas Sulawesi Tenggara di kancah nasional dan internasional, serta memberikan dampak positif bagi pengrajin tenun dan ekonomi kreatif di daerah tersebut. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!