Kendari – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, memanfaatkan momentum kunjungan reses Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, untuk menyoroti isu krusial yang tengah dihadapi Kota Kendari: krisis air minum. Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Samaturu Balai Kota Kendari pada Senin (16/12/2024), Muhammad Yusup menegaskan bahwa persoalan ini harus menjadi perhatian utama.
“Kedatangan beliau adalah berkah bagi kita semua. Harapannya, kunjungan ini dapat membawa solusi nyata untuk sebagian besar persoalan di Kota Kendari, terutama terkait sarana prasarana, air minum, dan infrastruktur,” ungkap Muhammad Yusup dalam sambutannya.
Kondisi kritis air minum menjadi perhatian utama Pj Wali Kota Kendari. Menurutnya, Kota Kendari yang dikelilingi perbukitan dan memiliki 22 sungai, termasuk Sungai Lasolo, Wanggu, Kadia, dan Mandonga, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya air.
“Target nasional untuk mencapai Indonesia Emas 2045 tak bisa terwujud tanpa penyelesaian masalah mendasar seperti air minum. Sayangnya, kondisi air minum di Kendari saat ini sudah sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.
Muhammad Yusup menjelaskan bahwa sebagai wilayah pesisir, Kendari membutuhkan solusi menyeluruh untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terpenuhi. Ia berharap dukungan dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI dapat membantu meningkatkan layanan dasar tersebut.
Dalam pertemuan itu, Muhammad Yusup juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Dengan kerja sama yang baik, ia optimistis persoalan air minum dapat diatasi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kendari.
“Kita harus memastikan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk air, dapat terpenuhi. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga perlu dukungan penuh dari pusat,” ujarnya.
Melalui diskusi ini, Muhammad Yusup berharap aspirasi yang disampaikan dapat diterima dan diwujudkan dalam bentuk program strategis yang relevan. Kunjungan Komisi V DPR RI kali ini menjadi langkah awal bagi Kendari untuk keluar dari ancaman krisis air minum yang sudah berlangsung lama.
“Ini adalah kesempatan emas bagi Kota Kendari. Dengan dukungan penuh dari pusat, kita optimis dapat menghadirkan solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat,” tutupnya. (red)
