Metropolis

Politik Praktis atau Kepentingan Nasional? Kritikan Dedi Kurnia Syah soal Pertemuan Jokowi-Prabowo

62
×

Politik Praktis atau Kepentingan Nasional? Kritikan Dedi Kurnia Syah soal Pertemuan Jokowi-Prabowo

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, – Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukanlah pertemuan biasa. Berdasarkan informasi yang diperoleh inilah.com, pertemuan yang berlangsung di Kertanegara pada malam sebelumnya membahas kemungkinan skenario Pilkada Jakarta 2024 yang bisa digelar dalam dua putaran. Pembahasan ini muncul menyusul perolehan suara pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, yang mencapai 50,07 persen.

Jokowi membahas dengan Prabowo peluang adanya Pilkada Jakarta dua putaran, berdasarkan hasil perolehan suara tersebut. Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebelumnya menegaskan bahwa pasangan calon yang meraih lebih dari 50 persen suara, atau 50 persen plus satu, akan dinyatakan sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta 2024. KPU DKI Jakarta dijadwalkan akan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara pada Sabtu ini, pukul 16.00 WIB di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pertemuan antara Jokowi dan Prabowo yang membahas skenario Pilkada Jakarta dua putaran sebagai hal yang memprihatinkan. “Jika pembahasan soal Pilkada itu benar adanya, ini tentu memprihatinkan, karena itu urusan kekuasaan praktis, bukan soal bangsa dan negara,” ujarnya saat dihubungi inilah.com, Sabtu (7/12/2024). Dedi menambahkan, Prabowo seharusnya tidak lagi terlibat dalam politik praktis yang dapat mengganggu kestabilan pemerintahan. “Pemerintahan akan terganggu jika Presiden masih ikut intervensi kepentingan politik praktis,” ucapnya.

Dedi juga mengungkapkan bahwa pertemuan intens antara Jokowi dan Prabowo lebih kental dengan urusan personal, daripada kepentingan bersama. “Karena presiden terdahulu masih ada Megawati dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), tetapi hanya Jokowi yang secara rutin masih ditemui,” ungkapnya.

Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo bertemu di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Jumat malam (6/12/2024). Jokowi, yang mengenakan batik biru, terlihat keluar dari rumah Prabowo sekitar pukul 21.04 WIB, sementara Prabowo, yang berbatik cokelat dengan motif parang, turut mendampinginya.

Perlu dicatat bahwa Jokowi, yang sebelumnya merupakan kader PDIP dan pernah diusung oleh partai tersebut sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI, kini tidak lagi menjadi bagian dari PDIP. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengumumkan pada Rabu (4/12/2024) bahwa Jokowi dan keluarganya—Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution—bukan lagi kader PDIP.

Dalam dua bulan terakhir, Jokowi diketahui telah beberapa kali bertemu dengan Prabowo sejak Prabowo dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024. (Inilah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!