Konawe Utara, – Kasus tawuran yang terjadi di Desa Panggulawu, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, pada Sabtu (1/2/25), menuai perhatian serius dari pihak kepolisian.
Sebagai langkah untuk memperjelas kronologi kejadian dan memastikan keakuratan fakta, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Konawe Utara menggelar rekonstruksi yang melibatkan kedua belah pihak, baik korban maupun pelaku, di Mapolres Konawe Utara.
Rekonstruksi ini dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Konawe Utara, AKP Patria Wanda Sigit, S.Tr.K., S.I.K., MM., M.H., bersama Ps. Kanit IV PPA Satreskrim, Aiptu Josra, S.H., serta Ps. Kaur Identifikasi Polres Konawe Utara, Aipda Fadli Duha, S.H. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses melengkapi berkas perkara yang akan dilimpahkan ke tahap berikutnya dalam penyidikan.
Dalam proses rekonstruksi, puluhan anak yang berhadapan dengan hukum memerankan 20 adegan yang menggambarkan kejadian tawuran dengan rinci. Setiap adegan dipresentasikan dengan cermat untuk mengungkapkan kejadian yang sebenarnya, sekaligus untuk menguji kebenaran keterangan saksi dan tersangka.
AKP Patria Wanda Sigit menegaskan bahwa rekonstruksi ini bertujuan untuk memastikan keakuratan fakta dan mendukung kelancaran proses hukum yang transparan dan objektif. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sesuai dengan aturan yang berlaku, tanpa adanya keberpihakan,” ujar Kasat Reskrim.
Sementara itu, Aiptu Josra menambahkan bahwa kasus ini melibatkan anak-anak sebagai pelaku, sehingga penyidik sangat memperhatikan aspek perlindungan anak dalam setiap tahap proses hukum. “Penting bagi kami untuk memastikan bahwa pendekatan hukum yang dilakukan memperhatikan hak-hak anak,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aipda Fadli Duha turut mendokumentasikan setiap adegan rekonstruksi untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan bukti dalam proses hukum yang berjalan. “Dokumentasi ini akan menjadi alat bukti yang memperkuat hasil penyidikan,” jelasnya.
Polres Konawe Utara mengimbau kepada masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anak guna menghindari terulangnya peristiwa tawuran yang merugikan banyak pihak. Polisi berharap, dengan adanya langkah-langkah ini, bisa memberikan efek jera dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. (red)