Peristiwa

Prabowo: Gaji Guru ASN Naik dan Tunjangan Profesi Non-ASN Jadi Rp2 Juta

62
×

Prabowo: Gaji Guru ASN Naik dan Tunjangan Profesi Non-ASN Jadi Rp2 Juta

Sebarkan artikel ini

Jakarta, – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, yang disampaikan dalam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Sebagai bagian dari upaya tersebut, gaji guru Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dinaikkan sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN akan menerima peningkatan melalui tunjangan profesi.

“Walaupun baru berkuasa satu bulan, kami sudah bisa mengumumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan. Karena itu saya mengerti kenapa tepuk tangan untuk Menteri Keuangan paling keras,” ujar Prabowo dalam sambutannya.

Upaya peningkatan kesejahteraan ini tidak hanya ditujukan kepada guru ASN, tetapi juga kepada guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan guru non-ASN. Guru ASN akan memperoleh tambahan gaji sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN akan mendapatkan peningkatan tunjangan profesi yang kini mencapai Rp 2 juta per bulan.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN pada tahun 2025 akan meningkat menjadi Rp 81,6 triliun, yang merupakan kenaikan sebesar Rp 16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, Prabowo menargetkan pada tahun 2025 terdapat 1.932.666 guru yang bersertifikat pendidik, atau sekitar 64,4% dari total jumlah guru. Ini mencerminkan peningkatan sebanyak 650 ribu guru dibandingkan tahun 2024.

Pemerintah juga mendorong peningkatan kualitas guru dengan melaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk 806.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 atau S1. Prabowo menjelaskan bahwa meskipun saat ini masih terdapat 249.623 guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1, pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan secara bertahap mulai tahun 2025 untuk membantu mereka melanjutkan studi ke jenjang tersebut.

“Secara bertahap, mulai 2025, para guru yang belum berpendidikan D4 dan S1 akan diberikan bantuan pendidikan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah membahas upaya peningkatan kesejahteraan bagi guru non-ASN yang belum mendapat sertifikasi. Rencananya, pemerintah akan memberikan bantuan berupa cash transfer, dengan besaran dan jumlah yang akan diumumkan pada tahun 2025.

“Sekarang, BPS sedang menghitung dan mencari secara detail siapa yang berhak menerima manfaat tersebut, termasuk dengan alamat lengkap,” kata Prabowo.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kesejahteraan dan kapasitas para guru, yang diharapkan akan memberi dampak positif terhadap generasi penerus bangsa. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!