PERDETIK, – Di tengah hiruk-pikuk isu lingkungan yang kerap membayangi industri tambang, PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP) yang beroperasi di Roko-roko, Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara, hadir dengan narasi berbeda. Mengusung prinsip good mining practice (GMP), perusahaan ini mengklaim mengedepankan keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas utama.
“Kami tidak hanya sekadar menambang. Kami menjaga, memulihkan, dan memastikan lingkungan tetap lestari,” ujar Bambang Murtiyoso, General Manager External PT GKP. Menurut Bambang, seluruh operasional perusahaan telah memenuhi regulasi lingkungan, termasuk reklamasi lahan dan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Beberapa waktu lalu, sebuah foto yang menggambarkan aktivitas tambang di kawasan permukiman penduduk sempat ramai diberitakan. Bambang dengan tegas membantah bahwa gambar tersebut berasal dari lokasi PT GKP.
“Itu tidak benar. Lokasi kami berada di kawasan hutan dengan status Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH). Foto tersebut bukan diambil di wilayah kami,” tegasnya. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih bijak menyikapi informasi yang belum terverifikasi.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, PT GKP tak hanya memulihkan lahan bekas tambang, tetapi juga melakukan rehabilitasi DAS di luar area konsesi. Langkah ini menyasar sekitar 744 hektare lahan di Konkep yang ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari kewajiban pemegang IPPKH.
“Rehabilitasi DAS bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk kontribusi kami untuk menjaga keseimbangan ekosistem di luar area operasional,” jelas Bambang.
Di area tambang, reklamasi terus dilakukan. PT GKP berupaya mengembalikan fungsi alami lahan agar dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat atau setidaknya menjadi habitat bagi flora dan fauna
Komitmen PT GKP terhadap lingkungan tidak hanya berhenti di daratan. Kualitas air laut dan biota menjadi perhatian utama. Teknologi sediment pond diterapkan untuk memastikan limbah tambang tidak mencemari laut maupun sungai.
“Dengan sediment pond, limbah melalui serangkaian proses filtrasi hingga menghasilkan air bersih. Ini memastikan laut dan sungai di sekitar tetap terjaga,” ungkap Bambang. Hasilnya, hingga saat ini kondisi air laut dan biota di wilayah tersebut masih dalam keadaan baik.
Komitmen PT GKP dalam menjaga lingkungan menjadi cerita yang menarik di tengah sorotan publik terhadap dampak industri tambang. Dengan reklamasi lahan, rehabilitasi DAS, dan penerapan teknologi ramah lingkungan, PT GKP berharap dapat menjadi contoh praktik tambang berkelanjutan di Indonesia.
“Kami akan terus menjaga komitmen ini. Tidak hanya untuk mematuhi regulasi, tetapi juga untuk generasi mendatang,” pungkas Bambang. (red)