Kendari – Langkah inovatif kembali diambil oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara. Senin (21/10/2024), BPSDM menggelar sosialisasi tonggak pendidikan kepemimpinan administrator angkatan XVII tahun 2024. Kegiatan yang digelar di Aula Samaturu, Kantor Wali Kota Kendari, ini bertujuan membekali aparatur sipil negara (ASN) agar siap menjadi pemimpin tangguh yang mampu menjawab tantangan birokrasi modern.
Acara tersebut tak hanya sekedar seremonial. Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, dalam Berbagainya menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini. “Kepemimpinan bukan sekedar memimpin, tapi memastikan seluruh proses pemerintahan berjalan sesuai aturan. Di Kendari, kami memastikan setiap pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai peraturan-undangan, dari perencanaan hingga serah terima,” tegas Yusup. Ia juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam setiap langkah untuk menghindari masalah hukum yang sering kali timbul dari kesalahan administratif.
Tidak berhenti di situ, Yusup mengungkapkan inovasi penting lainnya. Reformasi terkait naskah review standar konstruksi oleh Bagian Hukum Setda Kota Kendari menjadi salah satu langkah inovatif yang diapresiasi. “Ini adalah bagian dari aksi perubahan reformer dan menyertakan indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK, yang terbaik ada di Kendari,” ungkapnya dengan bangga.
Pelatihan ini lebih dari sekadar teori. Para peserta mengikuti berbagai tahapan penting, mulai dari pembekalan teori, praktik lapangan, hingga penugasan proyek perubahan di instansi masing-masing. Diharapkan, peserta mampu mengimplementasikan kepemimpinan yang kuat dalam realitas birokrasi, bukan hanya di atas kertas.
Tak kalah menariknya, pelatihan kali ini menghadirkan narasumber berpengalaman, termasuk Kepala Kejaksaan Negeri Kendari, Ronal H. Bakara, SH, MH Kehadirannya memperkaya diskusi dengan perspektif hukum yang kritis, memberikan wawasan tentang pentingnya integritas kepemimpinan dalam di sektor publik.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para ASN tidak hanya memahami teori kepemimpinan, namun mampu menjadi agen perubahan nyata di lingkungan mereka. Langkah ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan, dan akuntabel.
Kegiatan ini bukan sekedar pelatihan, namun investasi masa depan bagi kepemimpinan daerah yang lebih baik. Sultra, melalui program ini, kembali menunjukkan komitmennya untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang siap membawa perubahan. (red)