Kendari, – Asisten II Setda Kota Kendari, Jahudding, turut serta dalam rapat yang membahas perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kendari untuk bulan Oktober 2024. Rapat ini berlangsung di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari pada Jumat, 1 November 2024.
Jahudding menjelaskan bahwa penurunan harga di pasar biasanya bertujuan untuk meningkatkan omset penjualan. Dia berharap langkah ini tidak berdampak negatif bagi perekonomian daerah. “Program dari Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) meluncurkan program pangan murah serta memberikan perhatian pada Pasar Wua-wua agar bisa dihidupkan kembali seperti dulu. Pangan murah diharapkan dapat disertai iklan untuk menarik kembali pengunjung ke pasar yang sepi,” ujarnya.
Data yang dipresentasikan menunjukkan bahwa pada Oktober 2024, Kota Kendari mengalami inflasi year on year (y-o-y) sebesar 0,71 persen dengan IHK mencapai 105,67. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga yang terjadi di beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 1,68 persen, sedangkan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik tipis sebesar 0,01 persen. Kelompok kesehatan mencatat inflasi sebesar 0,70 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya meningkat 2,25 persen, sementara kelompok pendidikan dan penyediaan makanan/restoran masing-masing naik 1,52 persen dan 2,34 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan tertinggi, yaitu 3,34 persen.
Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks. Kelompok pakaian dan alas kaki mencatat deflasi sebesar 3,57 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,73 persen. Kelompok transportasi dan informasi, komunikasi, dan jasa juga mengalami penurunan indeks masing-masing sebesar 0,49 persen dan 0,54 persen.
Untuk tingkat deflasi month to month (m-t-m) dan inflasi year to date (y-t-d) Kota Kendari pada bulan Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,44 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Abdul Rauf, menekankan bahwa pemerintah tidak dapat tinggal diam dalam menghadapi situasi ini. Dia menyatakan bahwa akan dilaksanakan pasar pangan murah sebagai salah satu langkah untuk membantu masyarakat. “Kami akan terus berupaya agar masyarakat dapat mengakses pangan dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Rapat ini menunjukkan komitmen pemerintah Kota Kendari dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di tengah tantangan ekonomi yang ada. (red)