Peristiwa

Roda Ekonomi Berputar, Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi oleh Pertamina

42
×

Roda Ekonomi Berputar, Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi oleh Pertamina

Sebarkan artikel ini

KENDARI, – Di tengah dinamika ekonomi global yang berfluktuasi, PT Pertamina Patra Niaga selaku Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga penjualan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. Mulai 1 September 2024, harga BBM jenis Pertamax dan Dex di wilayah Sulawesi mengalami penurunan, memberikan angin segar bagi konsumen yang merasakan dampak harga energi yang terus melambung.

Strategi Penyesuaian yang Berbasis Pasar

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil evaluasi dan penyesuaian berkala yang dilakukan dengan mengabaikan. “Penyesuaian harga ini tidak hanya bertujuan untuk mengakomodasi biaya produksi, tetapi juga untuk mengikuti tren minyak dunia dan nilai tukar rupiah,” ujarnya.

Dalam mekanisme harga BBM, Pertamina mengacu pada rata-rata publikasi harga minyak dunia seperti Means of Platts Singapore (MOPS) dan Argus, serta mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Kami berkomitmen untuk memberikan harga yang adil bagi masyarakat,” tambahnya.

Rincian Penurunan Harga

Per 1 September 2024, harga BBM non subsidi di Sulawesi mengalami penyesuaian sebagai berikut:

  • Pertamax (RON 92) : dari Rp 13.250 menjadi Rp 12.400 per liter.
  • Pertamax Turbo (RON 98) : dari Rp 14.800 menjadi Rp 13.550 per liter.
  • Dexlite (CN 51) : dari Rp 14.400 menjadi Rp 13.000 per liter.
  • Pertamina Dex (CN 53) : dari Rp 14.900 menjadi Rp 13.450 per liter.

Sementara itu, harga Pertalite (RON 90) tetap di angka Rp 10.000 per liter dan Solar bersubsidi di Rp 6.800 per liter, menunjukkan konsistensi dalam penyaluran BBM bersubsidi bagi masyarakat kurang mampu.

Komitmen Pertamina untuk Pelayanan Terbaik

Pertamina juga menawarkan berbagai promo dan program loyalitas bagi pengguna aplikasi MyPertamina. Fahrougi menegaskan bahwa ketersediaan stok BBM baik subsidi maupun non subsidi di wilayah Sulawesi dalam kondisi aman. “Kami akan terus memastikan dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, terutama di tengah peningkatan konsumsi BBM,” ujarnya.

Dalam rangka mengatasi antrian kendaraan di beberapa SPBU, Pertamina berencana menambah pasokan BBM jenis Pertalite sebanyak 129% dari alokasi normal. Ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan dalam memperoleh bahan bakar.

Pengawasan dan Inovasi Digital

Dengan penerapan sistem QR Code untuk pembelian subsidi tenaga surya, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan inovasi dan kemudahan bagi masyarakat. Sejak diluncurkan, verifikasi data pendaftaran menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat meningkatkan efisiensi proses hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan metode manual.

“Dengan sistem AI, pendaftaran data akan dilakukan lebih cepat, dan mereka yang lolos akan mendapatkan notifikasi QR Code melalui email,” jelas Heppy Wulansari, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat terhadap BBM bersubsidi, sekaligus menjaga integritas penyaluran.

Dengan penyesuaian harga BBM non subsidi ini, Pertamina tidak hanya menunjukkan tanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat, namun juga berupaya menjaga stabilitas perekonomian di tengah tantangan yang ada. Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan inovasi dalam penyaluran energi menjadi langkah nyata untuk memastikan roda perekonomian terus berputar, serta memberikan harapan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Melalui upaya ini, Pertamina membuktikan bahwa mereka tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai bagian integral dari masyarakat yang terus beradaptasi dengan perubahan zaman.  (Ikhsan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!