Jakarta – Rupiah menguat terhadap dolar AS dalam dalam saat indeks dolar terdepresiasi. Posisi ini memutus pelemahan rupiah terhadap USD selama 3 hari berturut-turut.
Menurut Ralph Birger Portiray Head of Treasury & Financial Institution Bank Mega pelemahan rupiah disebabkan narasi Amerika Serikat terkait higher for longer interest rate setidaknya sampai pertemuan The Fed. Pelaku pasar juga tengah menanti beberapa data penting dari AS.
Sedangkan Christopher Andre Benas Head of Research BCA Sekuritas mengatakan ada prospek Rupiah sanggup menyentuh 15.500-16.000. Pelemahan saat ini lebih banyak lanjut disebabkan dikarenakan faktor eksternal signifikan.
Selengkapnya saksikan diskusi Andi Shalini bersama Ralph Birger Portiray Head of Treasury & Financial lalu Christopher Andre Benas Head of Research BCA Sekuritas dalam dalam Program Closing Bell, Kamis (05/10/2023).
Sumber: CNBCIndonesia