Jakarta- Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (2018-2021), Nanang Hendarsa menilai gejolak pasar lalu tekanan Rupiah yang dimaksud mana terjadi saat ini tak ada tambahan besar dari shock yang dimaksud dimaksud disebabkan Covid-19.
Di masa pandemi tahun 2020, Sell Off asing di dalam dalam pasar SBN tembus Rp 120 triliun dalam waktu satu bulan. Hal ini memaksa BI untuk melakukan intervensi serta menggerus cadev, sehingga menghadapi kondisi ini BI masih punya banyak amunisi.
Dimasa ini, Nanang mengungkapkan pentingnya penguatan management risiko serta tata kelola penyetoran modal menghadapi gejolak nilai tukar juga juga pasar keuangan
Seperti apa langkah BI memverifikasi stabilitas Rupiah? bagaimana dampak gejolak global terhadap strategi pengelolaan perkembangan ekonomi termasuk Dapen? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (2018-2021), Nanang Hendarsa dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Jum’at, 06/10/2023)
Sumber: CNBCIndonesia